Pelatnas Cipayung Makin Ramping

Senin, 30 Desember 2013 – 08:55 WIB
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Foto: dok.JPNN

JAKARTA - PP PBSI akan mengumumkan siapa saja atlet penghuni Cipayung untuk tahun 2014 mendatang. Rencananya hari ini (30/12) di markas PP PBSI Cipayung, akan diputuskan nama-nama pebulutangkis yang memanggul label pelatnas tahun depan.
    
Dibandingkan tahun ini, jumlah atlet pelatnas akan semakin berkurang kira-kira sampai 25 persen. Dari tahun ini yang beranggotakan 83 atlet akan disusutkan menjadi 67 atlet saja. Dan status atlet dibagi menjadi elit serta potensi.
    
Kabid humas PP PBSI YUni Kartika ketika dihubungi kemarin (29/12) menyatakan finalisasi nama atlet pelatnas dilakukan hari ini. Sebab bulan depan, turnamen-turnamen BWF sudah berlangsung dan diawali di superseries Korea Open.
    
"Tiap sektor, mulai tunggal putra-putri, ganda putra-putri, dan ganda campuran punya dua kategori pemain. Yang level elit ditarget juara, yang potensi ditarget minimal mencapai babak apa di satu turnamen," kata Yuni.
    
Yang paling berat pastinya berada di tataran elit. Menurut mantan tunggal putri Merah Putih era "90-an itu evaluasi elit dilakukan kurang dari setahun. Katakanlah dalam enam bulan pertama 2014 prestasinya flop, pintu keluar terbuka lebar.
    
Sedang kategori potensi, pemilihan nama berdasarkan rapot prestasi tahun ini. Misal ada pemain punya rangking bagus disebabkan aktif tejun di turnamen dan bukan tampil sebagai juara, dipertimbangkan untuk bertahan.
    
Selain rapot prestasi tahun ini, yang dipertimbangkan masuk kategori potensi adalah usia. Alhasil beberapa nama pemain senior yang tanpa gelar tahun ini seperti Adrianti Firdasari (tunggal putri) besar sekali peluang terdepak.
    
Nah, di sektor kepelatihan juga akan ada restrukturisasi. Di masing-masing sektor, hanya dua pelatih yang menangani kelompok elit. Dua lainnya diperbantukan memegang sektor potensi.
    
"Jumlah pelatih mungkin sekitar empat orang di masing-masing sektor. Total ada 20 nama nantinya di lima sektor. Tapi untuk pelatih jumlah ini masih tarik ulur dengan Rexy (Rexy Mainaky,red.) sebagai Kabidbinpres," beber Yuni.
    
Jika berkaca dari hasil tahun ini, sektor pelatih ganda putra dan ganda campuran dicap paling sukses. Prestasi Hendra Setiawan/M.Ahsan serta Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juara dunia seharusnya membuat kursi Herry Iman Pierngardi dan Richard Mainaky aman.
    
Sayangnya Yuni enggan memastikan posisi kedua nama tersebut bertahan di Cipayung. Yuni hanya berkata keputusan akhir ada di tangan Rexy sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas prestasi pebulu tangkis Indonesia.
    
Di sisi lain, satu lagi jajaran keluarga Mainaky besar kemungkinan bergabung dengan pelatnas. Reony Mainaky yang tahun ini melatih di sektor ganda Jepang bisa merapat ke Cipayung.
       
Sebenarnya Reony sudah tahun ini ke Cipayung. Akan tetapi karena masih ada kontrak dengan Federasi Bulu Tangkis Jepang (NBA,red.),  tahun depan baru ada kans bergabung dengan Richard, Rexy, dan Marlev. (dra)

BACA JUGA: Jose Mourinho Kritik Diving Suarez

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rekor 14 Tahun Tutup KRAPSI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler