Pelempar Granat Solo Terkait Penembak

Senin, 20 Agustus 2012 – 08:20 WIB
JAKARTA -- Mabes Polri memberi atensi khusus terhadap situasi yang terjadi di Solo, Jawa Tengah. Itu setelah ada insiden pelemparan benda sejenis granat di pos pengamanan Lebaran, Gladag, Solo.
   
"Masih dicek anggota,  sangat mungkin ada kaitannya," ujar Kabareskrim Polri Komjen Sutarman di sela sela acara halal bihalal di Rupatama Mabes Polri kemarin. Pelemparan benda sejenis granat itu meninggalkan sisa residu.

"Nanti dari bahannya ketahuan peraciknya," tambahnya.
   
Sutarman membenarkan anggota Densus 88 Mabes Polri sudah berada di Solo sejak Jumat lalu. "Lebih lengkapnya cek ke Densus karena sekarang strukturnya sudah tidak di Bareskrim," katanya. Densus memang terlepas dari struktur Bareskrim dan bertanggungjawab langsung pada Kapolri.
   
Menurut Kabareskrim, penembakan dan pelemparan peledak membuktikan ancaman bagi anggota kepolisian selalu ada dan nyata. "Ini mohon jadi perhatian anggota di lapangan agar selalu berhati-hati," ujar mantan Kapolda Metro Jaya ini.
   
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar menambahkan, penyidik masih mempelajari kelompok-kelompok di  sekitar Solo, yang pernah menyerang anggota Polri. "Mereka yang sebelumnya pernah menyerang petugas ada catatannya, itu termasuk yang dicek," katanya.
     
Boy sendiri belum mau menyimpulkan serangan itu didalangi kelompok teroris. Dia hanya menyatakan, polisi sedang mempelajari kemungkinan rangkaian dua serangan itu dengan serangan kelompok tertentu pada anggota polisi. "Bisa saja modusnya karena sakit hati, tapi ini masih dugaan, kita harus menyelidiki lebih cermat," kata mantan Kapoltabes Padang Sumatera Barat ini.
     
Seperti diketahui, pada penyerangan pertama, 17 Agustus 2012, orang tidak dikenal memberondong pos pengamanan di Gemblekan, dengan senjata api FN, yang meninggalkan tujuh selongsong peluru dan menyebabkan dua polisi terluka. Pada serangan kedua, 18 Agustus 2012, di Gladak, pos polisi dilempar dengan granat nanas. Meski tidak menyebabkan korban dan kerusakan material, serangan itu sempat menyebabkan kepanikan dan keresahan.
     
Identitas pelaku yang tercatat hanya pakaian dan arah pelarian. Dalam dua penyerangan itu, pelaku penyerangan mengendarai sepeda motor dan melancarkan aksi dengan cepat. Saksi hanya melihat pelaku dua orang berboncengan, mengenakan jaket hitam serta helm biru gelap.
     
Pada penyerangan kedua, pelaku diduga berasal dari arah Jalan Jenderal Sudirman, Gladag lalu melarikan diri ke arah timur, ke Jalan Mayor Sumaryo. Polisi tidak bisa mengejar, karena saat dilempar granat semua tiarap hingga terjadi ledakan.
     
Penyidik juga mempelajari motif dendam perorangan terhadap anggota yang sedang bertugas saat itu. "Tentu saksi korban dalam hal ini petugas yang luka juga akan dimintai keterangan, motif pribadi juga salah satu opsi penyelidikan kami," katanya.(rdl/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Boediono Sambangi Rumah Megawati

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler