jpnn.com - JAKARTA - Teka-teki kehidupan pribadi Suyadi alias Pak Raden menjalani hidup tanpa pasangan hingga menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat, Jumat (30/10) malam memang tak pernah menjadi sorotan khalayak. Bahkan, orang terdekatnya pun enggan bercerita, kecuali kebiasaanya memelihara kucing.
Pak Raden memang memrioritaskan karya dan seni, dibanding kehidupan pribadinya selama ini. Pencipta karakter film boneka berjudul Unyil juga tak pernah terbuka dan menjadi bahan pergunjingan.
BACA JUGA: Aktor Ini Punya Tato Emma Watson di Lehernya, Ada Hubungan Khusus?
Asisten Pribadi Pak Raden, Nanang, saat ditemui JPNN.com usai pemakaman di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Sabtu (31/10). Nanang kenal betul dengan pribbadi Pak Raden karena dia sudah lebih dari dua dekade tinggal di rumah sang maestro.
"Kalau soal kenapa tak berpasangan, itu urusan pribadi dia (Pak Raden). Mohon maaf saya tidak mau bahas itu. Saya hanya tahu kalau beliau hanya suka gambar dan pelihara kucing," kata Nanang.
BACA JUGA: Hingga Tutup Usia, Pak Raden Tak Punya Rumah
Nanang mengatakan bahwa kebaikan mendiang Pak Raden sudah ditunjukkan kala pertama mereka bertemu di kawasan Cihideng, Bogor, Jawa Barat, tahun 1981. Tanpa disangka, kata Nanang, Pak Raden bisa percayakan dirinya untuk ikut sebagai orang kepercayaan semasa hidupnya yang saat itu berprofesi sebagai penjaga villa.
Tak heran, Nanang dapat menjaga kisah hidup Suyadi di balik ketenaran Pak Raden. "Ya, bapak suka banget kucing. Ada sembilan kucing di rumah. Setiap hari dikasih makan," kata Nanang menjelaskan peliharaan kesayangan Pak Raden.
BACA JUGA: Lima Hari Lalu Pak Raden Dapat Penghargaan dan Sebuah Rumah, Tapi..
Sampai-sampai, sebagai orang yang sudah menganggap Pak Raden sebagai bapaknya ini tak dapat berkata ketika kebiasaan Pak Raden hidup dengan kucing mengalahkan kedekatan dengan seorang wanita yang belum pernah terdengar khalayak.
"Ya, setiap hari (kucing) dimasakin ayam dan bandeng, digoreng. Makannya mereka di sebelah bapak. Jadi, selalu bareng kucing makan sama bapak. Saya juga tidak bisa jewer bapak makan bareng kucing. Ya, dia suka, ya sudah," ujar Nanang, kelahiran Bogor 1959 ini sambil tersenyum.
Kehadiran Nanang dalam kehidupan Pak Raden bisa dibilang sama usianya dengan karakter dan cerita film Boneka Unyil.
"Saya dari 1981 ikut bapak, dari pertama kali Unyil saya sudah ikut dia sampai sekarang. Pak Raden memang sangat baik orangnya. Dia juga sangat perhatian sama keluarga saya. Sekarang anak saya lima, dua masih sekolah," kata Nanang.
Kehilangan sosok bapak tak dapat ditepis Nanang saat ini yang sudah ikut memakamkan jasad Pak Raden di BLAD 51, TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan. (mg3/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Raden Telah Dikebumikan di TPU Ini
Redaktur : Tim Redaksi