Pelipur Lara Gempa Aceh

Kamis, 12 April 2012 – 08:57 WIB

CIBINONG – Gempa besar yang melanda Sumatera tak menyurutkan semangat Persiraja Banda Aceh saat tandang ke Persikabo Cibinong, kemarin. Anak-anak asuhan Herry Kiswanto itu sukses menahan imbang tuan rumah tanpa gol pada leg pertama babak kedua Piala Indonesia 2012.

Hasil ini jelas sangat menguntungkan Persiraja. Karena tim berjuluk Tanah Rencong itu akan menjadi tuan rumah pada leg kedua di markas mereka 18 April mendatang.    

Tampil di kandang di Stadion Persikabo Cibinong, Laskar Pajajaran menerapkan permainan agresif. Sejumlah peluang diperoleh tuan rumah, namun tak membuahkan gol.

Pada menit ke-11, Persikabo nyaris unggul. Kiper Yudi Andika gagal menangkap bola tendangan Cyril Emile Tchana, tapi si kulit bundar sempat dihalau pemain belakang sebelum melewati garis gawang. Di menit ke-23, Yudi menepis peluang tuan rumah melalui sundulan Jibby Wuwungan.

Permainan kedua tim tidak berkembang dengan baik setelah hujan lebat mengguyur kawasan Cibinong di pertengahan babak pertama, sehingga membuat lapangan tergenang air. Akibatnya, pemain kedua tim tidak mampu mengendalikan bola dengan baik.

Laga antara Persikabo dan Persiraja berlangsung tidak menarik akibat genangan air di atas lapangan. Hujan deras masih mengguyur kawasan Cibinong. Tidak terlalu banyak peluang tercipta di babak kedua.

Satu-satunya peluang emas berhasil diperoleh Persikabo. Jibby sukses memperdayai Yuda. Namun sebelum melepaskan tendangan, pemain belakang Persiraja berhasil menghalau bola, sehingga gawang Persiraja tetap aman.

Kendati hujan mulai reda, baik Persikabo dan Persiraja masih tetap sulit mengembangkan permainan. Skor imbang tanpa gol bertahan hingga pertandingan berakhir.

Asisten Pelatih Persiraja Maman Suryaman mengatakan, ada sedikit kekecewaaan karena hanya meraih satu poin, padahal timnya menargetkan kemenangan.

“Anak-anak terpengaruh kondisi di Sumatera. Tapi alhamdulillah, hasil ini mungkin jadi obat dan pelipur lara,” kata Maman dalam jumpa pers usai pertandingan.

Kapten tim Persiraja, Abdoulaye Djibril juga mengaku sedikit panik, karena khawatir keluarganya di Aceh. “Saya dapat kabar dari manajemen saat babak kedua. Namun tetap bermain profesional walaupun kepikiran,” ungkapnya.   

Sementara itu, Head Coach Suimin Dihardja mengatakan, secara hasil pertandingan sedikit kecewa, namun di permainan sangat bagus. Hal itu terlihat dimana pemain asli daerah mampu mengimbangi pemain sekelas level pertama IPL.

“Kita akan balas di laga tandang nanti di banda Aceh, dan tetap target gol sebanyak-banyaknya,” ujar mantan pelatih Persijap Jepara ini. (bac)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bungkam West Brom, City Dekati MU Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler