jpnn.com, KALIMANTAN SELATAN - PT Pelni membangun pusat pengelolaan dan pengolahan sampah di Batu Licin, Kalimantan Selatan yang diberi nama Rumah Kelola Sampah.
Rumah Produksi dan Edukasi Pengolahan Sampah Pelni ini dikerjakan secara gotong royong oleh kelompok masyarakat setempat.
BACA JUGA: 4 Bulan Terdampar, Kapal Sabuk Nusantara 39 Akhirnya Diapungkan Kembali
Direktur Utama PT Pelni Insan Purwarisya L. Tobing dalam sambutannya mengatakan, kehadiran Rumah Kelola Sampah PELNI sangat diperlukan untuk mengolah sampah dari masyarakat dan juga dari kapal perseroan yang singgah di Batu Licin.
Hal ini untuk mendukung program Pelni peduli lingkungan sekaligus pemberdayaan dengan melakukan pembinaan kepada masyarakat untuk mengelola sampah menjadi berbagai jenis produk bernilai jual serta juga sebagai sarana edukasi “sekolah sampah”.
BACA JUGA: Pelni Semakin Agresif Garap Angkutan Barang
"Dalam kepeduliannya terhadap lingkungan, Pelni tidak hanya bergerak dalam kegiatan pembinaan masyarakat dalam pengelolaan sampah di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan saja, tetapi juga melakukan Revitalisasi Terumbu Karang di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta dan Pulau Bangka, Sulawesi Utara," jelas Insan.
Dalam dua tahun terakhir Pelni telah melakukan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di beberapa wilayah di Indonesia dengan total nilai penyaluran sebesar Rp 8.322 juta, terdiri dari penyaluran Program Kemitraan (PK) dalam bentuk pinjaman lunak untuk meningkatkan ekonomi masyarakat mencapai Rp 3.070 juta pada 2017 dan Rp 2.935 juta pada 2018.
BACA JUGA: Masalah Sampah di Bekasi Disorot Media Asing
Sedangkan penyaluran Program Bina Lingkungan (BL) yang merupakan bantuan murni perusahaan untuk perbaikan lingkungan dan masyarakat serta bantuan lainnya yang dikemas dalam BUMN Hadir Untuk Negeri dengan nilai sebesar Rp 814 juta pada 2017, sedangkan di tahun lalu mencapai Rp 1.503 juta.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selama Nataru Penumpang Pelni Naik 19,8 Persen
Redaktur & Reporter : Yessy