Peluang Aspac Membalas

Sabtu, 19 April 2014 – 06:07 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Partai klasik bola bakset Indonesia akan tersaji pada hari pembuka seri V Speedy NBL Indonesia 2013-2014. Aspac Jakarta akan berduel melawan Satria Muda Britama Jakarta di Hall Basket Senayan, Jakarta, Sabtu (19/8) nanti.

Pertandingan ini sangat krusial. Sebab, baik Aspac maupun SM sudah kalah empat kali dalam 21 pertandingan. Jumlah itu terlalu banyak. Jika ingin berkejaran menjadi juara musim reguler, Aspac dan SM tidak boleh kalah lagi.

BACA JUGA: Evaluasi Alor Star, Bidik Juara di Youth Olympic

Sebab, Pelita Jaya Energi-MP Jakarta masih kalah dua kali. CLS Knights Surabaya juga baru kalah tiga kali. Empat tim inilah yang bakal bersaing untuk menempati posisi pertama sampai keempat. Sebab, Garuda Kukar Bandung yang berada di posisi kelima sudah sangat tertinggal dengan kalah tujuh kali dalam 20 laga.

Aspac selalu apes jika bertemu SM musim ini. Dalam dua pertandingan, Aspac selalu kalah. Masing-masing dengan skor 56-62 di seri I Malang dan 63-68 di seri II Jakarta.
Aspac bertekad membalas kekalahan. Selain untuk menghindari rekor buruk, Aspac ingin memberikan hadiah manis untuk fans.

BACA JUGA: Tata Jadi Incaran Timnas Venezuela

Di seri II lalu, Hall Basket Senayan membeludak dan tidak mampu menampung luberan penonton. Ratusan orang harus rela lesehan karena tempat duduk di tribun maupun di kursi VIP sudah sangat penuh.

Aspac sendiri dijagokan karena tren yang baik. Dalam dua seri terakhir di Solo dan Bandung, Mario Gerungan dkk selalu menyapu bersih kemenangan. Sementara itu, SM justru jeblok dengan kalah tiga kali melawan CLS Knights Surabaya, Garuda Kukar Bandung, dan Pelita Jaya Energi-MP di seri IV Bandung.

BACA JUGA: Tim Bulu Tangkis Junior Gagal Penuhi Target

"Mungkin kondisi fisik pemain SM lagi jelek di Bandung," ucap Head Coach Aspac Rastafari Horongbala dalam latihan terakhir semalam. "Besok (hari ini, Red) kondisi pemain SM sangat fit. Jadi, sulit mengalahkan mereka," imbuhnya.

Menurut Coach Fari, center Rony Gunawan masih menjadi pemain paling berbahaya di kubu SM. Dia tetap akan menjadi pusat permainan tim. Sedangkan point guard Faisal Julius Achmad juga diwaspadai karena sering bersinar dalam kondisi genting.

"Arki (Dikania Wisnu) dan Amin (Prihantono) juga berbahaya," ucapnya.

Di sisi lain, SM sudah memiliki formula khusus untuk meredam shooter dan kecepatan pemain-pemain sang juara bertahan. Pelatih SM Cokorda Raka Satrya Wibawa melihat kekurangan timnya adalah defense. Fokus melawan Aspac adalah menghentikan shooting Aspac.

"Kalau soal big man, kami juga punya big man. Jadi, kami siap kalau mereka main di dalam. Yang kami waspadai adalah shooter mereka," tutur pelatih 37 tahun tersebut. (nur/aam/c17/ang)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wawrinka Susah Payah Lolos ke Empat Besar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler