jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Dito Ganinduto melihat adanya peluang yang makin luas bagi para pengekspor untuk memperkenalkan dan menjual produk Indonesia ke berbagai negara di dunia. Hal itu terlihat pada surplus neraca perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) dalam dua tahun terakhir.
Dito mengatakan, nilai surplus perdagangan RI-AS pada 2016 mencapai USD 8,47 miliar. Angkanya meningkat pada 2017 menjadi USD 9,44 miliar.
BACA JUGA: Ekspor Komoditas Pertanian April 2018 Meningkat
"Khusus untuk ekspor, total ekspor non migas sebesar USD 15,68 miliar pada 2016. Sedangkan untuk 2017 meningkat menjadi USD 17,14 miliar," kata Dito di Jakarta, Selasa (15/5).
Menyusul terbukanya peluang pengekspor yang makin besar, kebutuhan tenaga kerja dan lapangan kerja juga bakal kian bertambah. Dito megharapkan hal itu bisa berefek pada pengurangan angka pengangguran di Indonesia.
BACA JUGA: Impor Naik, Pemerintah Harus Dorong Ekspor
Di sisi lain, Pelabuhan Tanjung Priok sudah mampu melayani kapal dengan kapasitas 10.000 twenty-foot equivalent units (TEUs) untuk bersandar. Sebagai contoh, Selasa lalu (15/5) Presiden Joko Widodo melepas ekspor perdana menggunakan kapal MV CMA CGM TAGE dengan tujuan AS di Pelabuhan Tanjung Priok.
MV CMA CGM merupakan kapal besar yang secara rutin melayari rute Pelabuhan Tanjung Priok ke Los Angeles dan Oakland di Pantai Barat AS.
BACA JUGA: Nilai Ekspor April 2018 Turun 7,19 Persen
Kapal itu menawarkan ocean freight yang lebih kompetitif dan waktu pengiriman yang cepat, yakni 24 hari untuk rute Jakarta - Los Angeles. Waktu pengiriman tersebut lebih cepat ketimbang kompetitor yang mencapai lebih dari 30 hari.
"Hal ini akan membuat daya saing produk ekspor Indonesia di Amerika Serikat," ucap legislator asal Partai Golkar itu.
Dito menyebut bersandarnya MV CMA CGM di Tanjung Priok membuktikan infrastruktur pelabuhan di wilayah Jakarta Utara itu telah siap dan sesuai dengan standar yang dibutuhkan kapal besar untuk berlabuh. Dengan demikian harapan pemerintah menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai transhipment port atau pelabuhan pusat peralihan kapal telah terwujud.(bay/JPK)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelindo II Siap Kelola Pelabuhan Bongkar Muat Terbesar
Redaktur : Tim Redaksi