JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Pramono Edhie Wibowo mengakui bahwa peluru kaliber 7,62 milimeter memang digunakan oleh TNI. Pasalnya, senjata yang menggunakan peluru jenis itu memang masih banyak dipakai TNI AD.
"Jujur kita masih gunakan, terutama banyak di AD," ungkap Pramono dalam jumpa pers di Mabes AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (29/3).
Pramono menjelaskan, peluru ini biasa dipakai untuk senapan penembak jitu alias sniper. Selain itu, senjata laras panjang seperti AK 47, G 63 dan SP juga menggunakan peluru 7,62 mm.
Pramono menambahkan, senjata-senjata itu digunakan oleh berbagai satuan di TNI AD. "Juga termasuk satuan kewilayahan," sambung ipar Presiden SBY itu.
Sekedar diketahui, pihak kepolisian menemukan peluru kaliber 7,62 mm di Lapas Cebongan, Sleman, Jogjakarta pasca-insiden penyerangan oleh kelompok bertopeng, pada Sabtu (23/3) pekan lalu, yang menewaskan empat tahanan. Peluru itu diduga berasal dari senapan milik anggota kelompok penyerang.(dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Cebongan, KSAD Bela Bantahan Pangdam
Redaktur : Tim Redaksi