Pemain Arema FC Tidak Displin soal Makan dan Jam Tidur

Sabtu, 20 Januari 2018 – 07:25 WIB
Pemain Arema FC saat latihan. Foto: Falahi Mubarok/Radar Malang

jpnn.com, MALANG - Arema FC akan menghadapi Persela Lamongan, Bhayangkara FC, dan PSIS Semarang, dalam turnamen pramusim Piala Presiden 2018.

Namun, kesiapan dari para pemain masih perlu dipertanyakan. Bagaimana tidak, fisik pemain dinilai masih belum maksimal untuk menghadapi turnamen, apalagi untuk kompetisi resmi Liga 1 musim ini.

BACA JUGA: Menang Tiga Gol Tanpa Balas, Persija Pimpin Grup D

Hal tersebut disampaikan pelatih fisik Arema FC Dusan ”Dule” Momcilovic. Menurut dia, kondisi para pemainnya masih belum siap 100 persen.

”Kondisi mereka jauh dari kata itu,” ungkap pelatih yang akrab disapa Dule itu, seperti diberitakan Radar Malang (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: PSMS versus Persib: Respect, Ini Laga Para Mantan

Menurut dia, program yang dirancang terhambat karena pola makan dan tidur dari para pemain sendiri yang dinilai tidak baik dan memengaruhi perkembangan fisik mereka.

”Kami tidak bisa mengontrol makanan yang dikonsumsi para pemain,” beber pelatih berusia 53 tahun itu.

BACA JUGA: Hattrick Lilipaly Bawa Bali United Menang Atas Borneo FC

Menurut Dule, program yang dia rancang tidak bisa mencakup kepada seluruh pemain. Sebab, pemain sering kali mengonsumsi makanan yang tidak sehat.

Terlebih, banyak pemain yang memilih pulang ke rumahnya masing-masing sehingga pengontrolan dari tim pelatih tidak bisa dilakukan. ”Program kami tidak bisa sampai tahap itu,” tambahnya.

Menurut dia, baik pemain yang pulang ke rumah, pemain yang di mes Arema FC, maupun yang tinggal di hotel juga melakukan hal serupa.

Dule menjelaskan bahwa mereka banyak mengonsumsi makanan berminyak yang dinilai tidak menyehatkan. ”Hal tersebut buruk bagi kesehatan atlet atau olahragawan,” imbuh pelatih asal Serbia tersebut.

Apalagi, jam tidur dan jam makan malam yang tidak teratur juga menjadi atensi bagi pelatih fisik itu. Dule bertanggung jawab untuk menjaga kondisi fisik pemain agar tetap fit.

”Saat malam, mereka makan lagi,” ucapnya tampak heran. Menurut dia, pukul 23.00 adalah batas maksimal mereka untuk terjaga dan terakhir mengonsumsi makanan.

Di atas pukul 23.00, dia menilai untuk makan hal tersebut tidak menyehatkan. ”Itu bisa menjadi racun bagi tubuh,” tandasnya. (gg/c2/asa)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... PSIS Semarang Sudah Kantongi Kelemahan Arema FC


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler