Pemain Deltras Tempuh Jalur Hukum

Berencana Lapor Manajemen ke Polda Jatim

Senin, 23 Juli 2012 – 06:15 WIB

SIDOARJO - Kesabaran penggawa Deltras Sidoarjo sepertinya sudah di ujung rambut. Akibat tidak juga mendapat kepastian terkait gaji mereka selama enam bulan, pemain The Lobster -julukan Deltras-berencana menempuh jalur hukum dengan melaporkan manajemen ke Polda Jatim.

Menurut para pemain, mereka sudah melakukan berbagai cara agar manajemen membayar gaji mereka. Namun, setelah lama menunggu, tidak ada niat baik dari manajemen. "Setelah lama menunggu, para pemain sepakat untuk membawa masalah ini ke jalur hukum," ujar salah satu pemain yang enggan namanya dikorankan, kemarin (22/7).

Pemain sebenarnya mau bersabar seandainya ada kejelasan dari manajemen. Tapi, kesabaran tersebut pupus juga, setelah manajemen tidak kooperatif setiap kali ditanya terkait masalah gaji selama enam bulan dan bonus dua kali kemenangan. Padahal, kebutuhan dapur mereka sedang membengkak saat memasuki bulan Ramadan.

"Kami punya tanggungan anak dan istri di rumah. Kalau bukan dari gaji dan bonus itu, kami mau hidupin anak istri dengan apa. Sebenarnya, kalau manajemen punya hati nurani, mereka pasti paham tentang masalah kami selama ini," keluh sumber tersebut.

Menurut sumber tersebut, sebelum melakukan upaya hukum, mereka telah merundingkannya dengan beberapa pengacara. Hasilnya, semua mendukung untuk masalah ini dibawah ke ranah hukum. "Sebab, telah memenuhi unsur pidana dan perdata," lanjut sumber itu.

Keluhan sumber Jawa Pos tersebut juga ditegaskan oleh beberapa status pemain Deltras di jejaring sosial. M Fakhrudin bahkan menulis "Gak ada tanggapan, apakah kami harus laporkan ke Polda?" tulis Fakhrudin. Sayang, saat dikonfrimasi, pemain yang pernah beksotum Arema Malang itu enggan berbicara banyak.

Terkait laporan tersebut, Dicky Hartanto, Direktur PT Delta Raya Sidoarjo mengaku tidak gentar. Bahkan, kata dia manajemen telah menyiapkan pengacara untuk menghadang niat para pemain tersebut.

Kendati begitu, Dicky menambahkan bahwa masalah pembayaran gaji dan bonus pemain  yang terunda tersebut, akibat dari belum cairnya uang subsidi dari PT Liga Indonesia sebagai regulator kompetisi Indonesia Super League (ISL).

"Kami belum terima termin kedua subsidi dari PT Liga," kata Dicky singkat. Ya, PT Liga memberikan subsidi dana sebesar Rp 3 Miliar untuk setiap tim kontestan ISL. Rp 1,5 miliar cair pada termin pertama di awal kompetisi, sementara sisanya di paruh kedua kompetisi.

Sebenarnya,  upaya pemain untuk melaporkan manajemen Deltras ke Polda Jatim bukan hal yang baru. Sebab, pada awal Mei lalu, Walter Brizuela, mantan pemain Deltras asal Argentina juga melakukan hal yang sama. Namun, laporan tersebut menguap setelah ada intervensi dari petinggi PSSI versi La Nyalla Mattalitti. (dik)



BACA ARTIKEL LAINNYA... Santa Cruz Inginkan Klub Inggris


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler