MAKASSAR - Sikap tegas akhirnya diambil pelatih PSM, Petar Segrt. Setelah PSSI tak merespon permintaan pengunduran jadwal melawan Arema, Petar menyatakan akan menolak bertanding.
Rencananya PSM akan melawan Arema, Sabtu, 12 Mei. Namun PSSI menolak permintaan manajemen PSM yang menuntut Rahmat dan Satrio dikembalikan. Ternyata keduanya akan dibawa ke Palestina mengikuti turnamen An Nakhb pada 11 Mei.
Menurut Petar, Rahmat dan Satrio sangat dibutuhkan tenaganya melakoni beberapa laga ke depan. Jika keduanya dibawa, maka PSM akan dirugikan, sehingga memilih tidak melakoni pertandingan IPL dan Piala Indonesia melawan Arema.
Opsi lain diajukan pelatih asal Kroasia itu. Tidak mengapa kedua pemainnya dibawa ke Palestina, asalkan semua laga PSM selama turnamen itu berlangsung diundur dahulu. Termasuk laga melawan Arema.
"Kalau bisa jadwal diundur sampai akhir Mei atau berakhirnya turnamen di Palestina. Kalau permintaan ini tidak direspons, kami menolak tanding," tegas Petar, Selasa, 8 Mei.
Namun permintaan Petar itu tampaknya sulit diwujudkan. "Turnamen di Palestina itu kan bukan agenda FIFA. Makanya kita tidak akan main sampai 29 Mei dan kita tunggu saja sampai selesai turnamen itu. Sulit kita bermain kalau pemain terbaik tidak bisa datang," ungkapnya.
Ketua Badan Timnas, Bernhard Limbong, yang dihubungi terpisah menyatakan bahwa Satrio dan Rahmat tidak bisa lagi kembali ke klub. Khusus Rahmat, kata dia, saat ini menjadi andalan dan calon bintang baru timnas ke depan.
"Makanya dia akan dibawa ke Palestina bersama Satrio. Kalau lima pemain di timnas U-23, tidak masalah bisa dipanggil lagi. Tetapi yang ada di timnas senior tidak bisa lagi," tandas Limbong.
Terkait permintaan perubahan jadwal pertandingan, Direktur Kompetisi LPIS, Hendrayana, mengatakan bahwa PSM harus mengirim surat keberatan ke Badan Tim Nasional tentang pemanggilan pemainnya ke timnas. Dia menyatakan sulit mengubah jadwal.
Alasannya, jika jadwal PSM diubah maka berpengaruh dengan jadwal tim lainnya. Karena itu, dia meminta PSM melayangkan surat keberatan ke Badan Tim Nasional (BTN).
"Sebaiknya manajemen PSM menghubungi BTN. Khusus lima pemain di timnas U-23 Riau, harus ada perjanjian baru dengan BTN untuk pemanggilan kembali ke klub," jelas Hendrayana. (fajar)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cekal Spanduk dan Bendera Besar
Redaktur : Tim Redaksi