Pemain Kroasia Tak Mau Diganti, Dalic Enggan Disebut Pelatih

Jumat, 13 Juli 2018 – 11:10 WIB
Pelath Kroasia, Zlatko Dalic. Foto: AFP

jpnn.com, MOSCOW - Juru taktik Timnas Kroasia, Zlatko Dalic sempat bingung dengan sikap para pemainnya di partai semifinal Piala Dunia 2018 melawan Inggris, Kamis (12/7) kemarin. Semua starter menolak diganti.

Padahal di babak 16 besar dan perempat final, Luka Modric dkk harus berjibaku sampai adu penalti untuk memastikan kelolosan. “Saya ingin membuat pergantian pemain lebih awal karena saya tahu mereka (pemain, red.) kelelahan. Namun setiap kali saya akan melakukannya, mereka menolak, mereka mengatakan kepada saya jika baik-baik saja,” kata Dalic seperti diberitakan ESPN.

BACA JUGA: Setiap 20 Tahun Muncul Juara Baru Piala Dunia, Kroasia?

"Jadi bagaimana mungkin saya berkata kepada mereka kalau apa yang mereka katakan tidaklah nyata?” tambah Dalic.

Maka akhirnya pergantian 'tercepat' yang dilakukan oleh Dalic baru terjadi pada menit ke-95. Bek kiri Ivan Strinic akhirnya tak kuasa menahan penat di kakinya yang kemudian digantikan oleh Josip Pivaric.

BACA JUGA: Inggris Kena Denda Rp 947 Juta Gara-Gara Kaus Kaki

“Mungkin karena pertandingan ini punya pengaruh yang sangat besar dalam sejarah sepak bola kami. Mereka tak mau melewatkan kesempatan menjadi bagian dalam sejarah itu,” tutur Dalic.

Dan mentalitas tak kenal menyerah oleh Kroasia menuai hasil indah. Setelah sebelumnya gawang Kroasia dibobol tendangan bebas bek Inggris Kieran Trippier pada menit kelima, Vatreni kemudian menyamakan kedudukan lewat Ivan Perisic (68') kemudian gol Mario Mandzukic (109') membawa Kroasia ke final.

BACA JUGA: Baru Ganti Lensa, Tiba-Tiba Ditindih Mandzukic, Dicium Vida

Di partai final Minggu (15/7) mendatang, Kroasia sudah ditunggu Prancis. Laga puncak itu akan dilangsungkan di Stadion Luzhniki. Dalic mengungkapkan meski Prancis dalam kondisi lebih fit karena Les Bleus tak menjalani tiga extra time dan dua penalti seperti Kroasia, namun pelatih berusia 51 tahun itu yakin skuatnya sama siapnya ketika bertemu Denmark, Rusia, ataupun Inggris.

Mantan pelatih Al-Ain tersebut ditulis Daily Nation kemarin memang lebih suka disebut sebagai motivator atau psikolog tim ketimbang pelatih. Sebab secara teknik tak ada yang meragukan permainan Kroasia.

“Buat apa saya mengajari mereka bermain sepak bola kalau mereka adalah sekumpulan pemain fantastik. Saya bertugas disini bukan untuk bicara taktik kepada mereka,” tutur Dalic. “Karena itulah mereka menerima saya,” tambah pelatih kelahiran Livno, Bosnia Herzegovina itu.

Lantas apa yang dikatakan Dalic kepada para pemain sehingga mereka bisa bermain ngotot dan tetap kepala dingin ? “Saya berkata kepada mereka kalau cuma tim dengan karakter kuat yang bisa menang. Dan sekali lagi kami menunjukkan kalau kami adalah tim yang tak gampang menyerah,” tutur Dalic.

Dia juga mengatakan sudah siap seandainya pertempuran di final kembali harus dijalani dengan extra time dan adu penalti. Malahan skuat Kroasia jauh lebih siap ketimbang Prancis jika menghadapi situasi ini. Prancis dalam perjalanannya ke final selalu menang dalam 90 menit. (dra)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Perubahan, Anies Dukung Kroasia


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler