SURABAYA - Niat mantan penggawa Mitra Kutai Kartanegara (Kukar) akhirnya menunjukan keseriusannyaRendi Irawan Saputra dkk berencana memperkarakan manajemen Mitra Kukar ke jalur hukum.
Itu terkait dengan manajemen tim asal Kota Tenggarong itu, tidak juga membayarkan gaji pemain yang membela Mitra Kukar di Divisi Utama pada musim 2009-2010
BACA JUGA: Tevez Terganggu Skandal Judi
Parahnya, meski tidak membayar gaji pemain, manajemen Mitra Kukar tetap membentuk tim baru, dan berhasil lolos ke Indonesia Super League (ISL) musim depan.Padahal, sekitar 25 pemain yang membela Mitra Kukar pada musim 2009 lalu, harus hidup tanpa kepastian setelah gaji mereka tak dibayarkan sejak setahun lalu
Nah, tentunya kondisi teresebut membuat para pemain sakit hati
BACA JUGA: Aroma Suap di Bontang FC
Tim yang dulu dibesut oleh Mustaqim itu, telah memberikan kuasa hukum kepada Sanggar Pertapan Budi Prasteyo, salah satu pengacara yang domisili hukumnya di Solo"Para pemain memang telah memberikan kuasa kepada saya
BACA JUGA: Cari Cara Hentikan Messi
Dan, salah satu langkah yang akan kami lakukan adalah, melayangkan surat somasi kepada manajemen terkait masalah pemain," ujar Sanggar saat dihubungi Jawa Pos tadi malam.Bagi pengacara berusia 46 tahun tersebut, selain somasi yang akan dikirimkan, mereka juga akan berusaha untuk melakukan pengumpulan bukti terkait yang saat ini dimiliki oleh para pemain.
"Kami memiliki strategi tersendiri saat akan memperkarakan mereka (manajemen, Red)Salah satunya dengan melakukan pengumpulan bukti sebanyak-banyaknyaTapi, harapan kami, manajemen bisa kooperatif menanggapi somasi kami nanti," tutur pengacara asal Solo itu
Dalam perkembangan yang sama, salah satu pemain asing asal Kamerun, Anderson Pohos menyatakan bila mereka telah bulat untuk menagdukan masalah tersebut ke FIFA, organisasi sepak bola dunia
"Sebenarnya kami sudah berusaha menempuh jalur damaiNamun, manajemen sepertinya tidak memiliki itikad baikJawaban yang mereka berikan selalu sama, tunggu, tunggu, dan tungguLantas sampai kapan kami harus menunggu," keluh Anderson.
"Kami saat ini sedang menunggu adanya ketua PSSI yang baru, setelah itu kami langsung layangkan gugatan kami ke FIFA," sambung pemain kelahiran Kamerun, 27 tahun lalu itu
Sementara itu, tak ada satupun pengurus Mitra Kukar yang buka suara setelah mencuatnya kasus tersebutRonni Fauzan (manajer), Nur Ansar (asisten manajer) dan Endri Erawan (Ketua Umum) Mitra Kukar tidak bisa dihubungi.Padahal sebelumnya, manajemen Mitra Kukar sangat bersahabat dengan media masa setempat setelah tim tersebut memastikan diri lolos ke ISL(dik/upi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Runner up ISL, Kantongi Rp 1,5 M
Redaktur : Tim Redaksi