Pemain Persitara Ogah Balik setelah Lebaran

Jumat, 04 Juli 2014 – 02:58 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Usai Lebaran, tim Persitara terancam bubar. Beberapa pemain tim berjuluk Laskar si Pitung mengaku ogah kembali jika masih belum ada kejelasan terkait pembayaran gaji. Salah satunya, Ramdani Bayu pemain Persitara yang menyatakan enggan kembali memperkuat Laskar si Pitung.

Buat Ramdani, sudah cukup tiga bulan mengeluarkan keringat buat memperkuat Persitara. Lebih baik memilih santai di rumah dari pada harus berjibaku di lapangan tanpa imbalan. "Pemain juga punya batas kesabaran. Kalau kondisinya seperti ini terus, pasti pemain juga jadi malas," tuturnya.

BACA JUGA: Jelang Lawan Prancis, Pemain Jerman Diserang Flu

Memang pergantian kepengurusan dari Rizal Hafid ke S Andyka belum menunjukkan perubahan yang berarti. Pemain Laskar si Pitung masih tetap puasa gajian. Usai memenangkan laga kontra Persisko Jambi, para pemain berharap mendapat apresiasi.

Tapi sayang, asa pemain tidak terwujud karena S Andyka tidak juga menampakkan batang hidungnya. Pemain pun kelimpungan harus menagih gaji ke siapa, karena Rizal Hafid juga sudah lepas tangan karena kepengurusan sudah diambil alih S Andyka.

BACA JUGA: Hadapi Argentina, Belgia Kejar Sejarah 28 Tahun

Sebenarnya, kendati gaji belum dibayar, pemain mengaku lega jika ada omongan dari pengurus terkait kejelasan gaji mereka. "Setidaknya ada pengurus yang ngomong kapan gaji kami dibayar. Nah, ini tidak ada yang bertanggungjawab," ujarnya.

Seperti diketahui, S Andyka tidak lagi melakukan komunikasi dengan jajaran manajemen, offisial tim, dan pemain, karena merasa tidak diberi kewenangan penuh mengurus Persitara. Legalitas Persitara tetap atas nama Rizal Hafid, CEO Persitara sebelumnya.

BACA JUGA: Hajar Safarova, Kvitova Lolos Final Wimbledon

Nah, Andyka ingin proses pengambil alihan Persitara dilakukan dengan prosedur hukum. Misalnya, Rizal Hafid menyerahkan pengelolaan Persitara di hadapan Notaris. Dengan begitu, Andyka bisa sepenuhnya mengurus Persitara tanpa intervensi dari Rizal Hafid.

Namun, pernyataan Andyka itu dianggap sebagai alibi belaka. Beberapa stake holder sepak bola Jakarta Utara menilai Andyka setengah hati menyelamatkan Persitara. Pasalnya, kondisi Persitara saat ini sangat kritis.

Persitara terancam terdegradasi ke Liga Nusantara musim depan. Jika tak ingin itu terjadi, Andyka harus membenahi tim Persitara dari segala lini. Tak terkecuali membereskan hak-hak pemain, offisial, dan manajemen. "Sudahlah, masalah legalitas nanti saja. Yang terpenting saat ini bagaimana tim bisa meraih kemenangan dan selamat dari degradasi," ujar Thamrin, salah satu pengurus klub internal PSSI Jakarta Utara. (sis)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bangga dengan Timnas AS, Obama Minta Howard Cukur Jenggot


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler