LUBUKPAKAM- Ketidakjelasan kondisi PSMS versi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) akhirnya membuat beberapa pemain memilih hengkang.
Satu pemain yang sudah memastikan hengkang adalah Ahmad Junaedi. Gelandang PSMS LPIS ini tiba-tiba ikut memperkuat Arema pada laga Indonesian Premier League (IPL) kontra Pro Duta di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam, Sabtu (2/3) kemarin.
Pada laga itu Ahmad Junaedi masuk menggantikan Herman Romansyah di menit 51. Sebelumnya Ahmad Junaedi memang sudah tak terlihat pada beberapa sesi latihan terakhir yang digelar PSMS LPIS di Mess Kebun Bunga. Ternyata saat itu ia sudah menjalin komunikasi dengan Arema.
Junaedi mengikuti jejak pelatih Abdul Rahman Gurning yang lebih dulu terbang ke Malang untuk membesut Arema. Sebelumnya Gurning merupakan pembesut PSMS LPIS. Saat ditanya Gurning mengatakan memang mendaftarkan Junaedi sebagai pemain Arema Malang sejak kemarin bersama 15 pemain lain yang dibawa ke Medan.
"Iya dia memang kini di Arema. Junaedi punya niat bergabung yang besar. Dan saya tahu kualitasnya sebagai petarung di lini tengah. Sebelumnya memang saya butuh pemain. Syukurnya ketika didaftarkan dia langsung bisa dimainkan. Sementara Kholil yang dari Arema U-21 belum bisa main ," bebernya.
Uniknya Junaedi langsung bergabung meski belum pernah mengikuti sesi latihan di Arema. "Iya dia tidak ke Malang. Tapi dia sudah menanti di Medan. Karena saya tahu kualitasnya makanya langsung saya turunkan pada laga tadi dan stok pemain yang kita bawa sangat minim. Performanya juga cukup baik," katanya.
Lalu apakah Gurning berniat merekrut beberapa nama lain di PSMS? "Mungkin ada beberapa pemain PSMS yang lebih bagus dari segi pengalaman. Tapi saya tidak mau menggembosi PSMS. Bagaimanapun ini klub kampung halaman saya. Jadi biar saja mereka sudah padu. Kecuali memang dia mau hengkang dan keinginan dia sendiri," jelasnya.
Sebelumnya pengurus dan manajemen PSMS memang tak bisa berbuat banyak untuk menahan para pemainnya.
Sejauh ini kontrak belum mampu diberikan yang berhubungan juga dengan ketidakjelasan kompetisi. Para pemain hanya menerima uang tanda jadi dan sejumlah uang transport untuk menahan pemain.
"Kami belum bisa kontrak karena memang modul kompetisinya belum jelas. Manager meeting saja kami belum tahu. Jadi sementara kami hanya bisa kasih uang transport sampai nantinya ada kejelasan. Paling tidak pengurus butuh 250 juta sampai menunggu kejelasan," kata Julius Raja, Asisten Manajer PSMS LPIS. (don)
Satu pemain yang sudah memastikan hengkang adalah Ahmad Junaedi. Gelandang PSMS LPIS ini tiba-tiba ikut memperkuat Arema pada laga Indonesian Premier League (IPL) kontra Pro Duta di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam, Sabtu (2/3) kemarin.
Pada laga itu Ahmad Junaedi masuk menggantikan Herman Romansyah di menit 51. Sebelumnya Ahmad Junaedi memang sudah tak terlihat pada beberapa sesi latihan terakhir yang digelar PSMS LPIS di Mess Kebun Bunga. Ternyata saat itu ia sudah menjalin komunikasi dengan Arema.
Junaedi mengikuti jejak pelatih Abdul Rahman Gurning yang lebih dulu terbang ke Malang untuk membesut Arema. Sebelumnya Gurning merupakan pembesut PSMS LPIS. Saat ditanya Gurning mengatakan memang mendaftarkan Junaedi sebagai pemain Arema Malang sejak kemarin bersama 15 pemain lain yang dibawa ke Medan.
"Iya dia memang kini di Arema. Junaedi punya niat bergabung yang besar. Dan saya tahu kualitasnya sebagai petarung di lini tengah. Sebelumnya memang saya butuh pemain. Syukurnya ketika didaftarkan dia langsung bisa dimainkan. Sementara Kholil yang dari Arema U-21 belum bisa main ," bebernya.
Uniknya Junaedi langsung bergabung meski belum pernah mengikuti sesi latihan di Arema. "Iya dia tidak ke Malang. Tapi dia sudah menanti di Medan. Karena saya tahu kualitasnya makanya langsung saya turunkan pada laga tadi dan stok pemain yang kita bawa sangat minim. Performanya juga cukup baik," katanya.
Lalu apakah Gurning berniat merekrut beberapa nama lain di PSMS? "Mungkin ada beberapa pemain PSMS yang lebih bagus dari segi pengalaman. Tapi saya tidak mau menggembosi PSMS. Bagaimanapun ini klub kampung halaman saya. Jadi biar saja mereka sudah padu. Kecuali memang dia mau hengkang dan keinginan dia sendiri," jelasnya.
Sebelumnya pengurus dan manajemen PSMS memang tak bisa berbuat banyak untuk menahan para pemainnya.
Sejauh ini kontrak belum mampu diberikan yang berhubungan juga dengan ketidakjelasan kompetisi. Para pemain hanya menerima uang tanda jadi dan sejumlah uang transport untuk menahan pemain.
"Kami belum bisa kontrak karena memang modul kompetisinya belum jelas. Manager meeting saja kami belum tahu. Jadi sementara kami hanya bisa kasih uang transport sampai nantinya ada kejelasan. Paling tidak pengurus butuh 250 juta sampai menunggu kejelasan," kata Julius Raja, Asisten Manajer PSMS LPIS. (don)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Liverpool Pesta Gol di Kandang Wigan
Redaktur : Tim Redaksi