jpnn.com - JAKARTA- Persija Jakarta kalah start dengan tim-tim lain yang akan tampil di Indonesia Super Competition 2016. Jika tim lain sudah melakukan persiapan sejak pekan lalu, bahkan sejak Piala Jenderal Sudirman digelar, maka Tim Macan Kemayoran baru memulai persiapan kalau izin penyelenggaraan ISC 2016 dipastikan.
Artinya, mereka akan berlatih jika kompetisi yang telah dinanti masyarakat Indonesia tersebut direstui pemerintah. Nah, kepastiannya diumumkan pada awal Februari. Tepatnya saat PT Liga Indonesia dan klub-klub peserta bertemu.
BACA JUGA: Evan Dimas Fokus Kesempatan Saat Ini, Lupakan Kegagalan di UE LLagostera
Pilihan menunggu yang diambil manajemen Persija itu disayangkan Ismed Sofyan. Menurut kapten tim ibu kota tersebut, sikap itu membuat Persija seperti ketinggalan kereta jika dibandingkan dengan tim lain yang sudah melakukan persiapan. ’’Seharusnya, Persija bisa bercermin ke Persib Bandung, Sriwijaya FC Palembang, Bali United Pusam, dan Arema,’’ ungkapnya kepada Jawa Pos (induk JPNN).
Mantan pemain tim nasional Indonesia itu pun mengapresiasi para tim yang tetap beraktivitas di tengah belum meredanya konflik sepak bola nasional karena perseteruan antara Menpora Imam Nahrawi dan PSSI. Menurut Ismed, persiapan yang matang dan panjang menjadi bekal berharga saat event sepak bola, baik turnamen maupun kompetisi, diputar.
BACA JUGA: Chelsea Dua Kali Tolak Tawaran Atletico Madrid
Persija, lanjut pemain asal Aceh itu, seharusnya belajar dari pengalaman pahit pada dua turnamen. Yaitu, Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman. Di dua event tersebut, Macan Kemayoran gagal total. Itu merupakan harga yang harus dibayar mahal karena persiapan tim sangat minim. ’’Untuk menyongsong suatu event, durasi persiapan tidak bisa seminggu atau sepuluh hari,’’ tegas Ismed.(fiq/c01/ali/dkk/jpnn)
BACA JUGA: Jurgen Klopp Komentari Kepindahan Guardiola ke City
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Depan Dewan Olimpiade Asia, Menteri Basuki Tegaskan Kesiapan Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi