"Indonesia dikaruniai potensi panas bumi terbesar di dunia, namun bukan negara terbesar dalam hal memanfaatkan potensi tersebut," kata Direktur Konservasi Energi ESDM Maryam Ayuni dalam keterangan persnya, Selasa (28/2).
Dari sisi konsumsi energi, pemanfaatan panas bumi juga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan energi fosil. Saat ini, total penyediaan energi nasional mencapai 1.177 juta setara barel minyak. Sumber energi yang digunakan pun masih sangat didominasi oleh bahan bakar fosil yaitu 95 persen.
"Energi terbarukan masih dipandang sebagai energi alternatif, dimana pemanfaatannya hanya lima persen dari total penyediaan energi nasional," lanjutnya.
Melihat kenyataan tersebut, berdasarkan data historis penyediaan dan pemanfaatan energi selama 20 tahun, angka konsumsi energi Indonesia terus meningkat rata-rata sebesar enam persen per tahun. Belum lagi rasio elektrifikasi yang belum mencapai 70 persen ini akan menambah angka pertumbuhan konsumsi energi. Sehingga pemanfaatan sumber energi terbarukan juga merupakan peluang untuk meningkatkan kapasitas penyediaan energi.
"Upaya pengembangan energi hijau tidak hanya dilakukan melalui pemanfaatan sumber energi baru terbarukan dan fosil bersih, melainkan juga peningkatan efisiensi di seluruh tahapan pengelolaan energi,” tambahnya.
Indonesia, lanjutnya, memiliki kekayaan sumber energi yang lain, yaitu energi baru dan energi terbarukan. Sumber daya tersebut seperti air, panas bumi, mikrohidro, biomassa, surya, angin, arus laut, dan nuklir yang belum dimanfaatkan secara optimal. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepastian BBM Bersubsidi Mulai Dibahas
Redaktur : Tim Redaksi