NEWYORK - Sebuah studi tentang perilaku masyarakat atas media yang digagas Pew Research Center terkait industri berita AS mengungkapkan pemirsa televisi berusia di bawah 30 tahun turun drastis dari 42 persen di tahun 2006 menjadi 28 persen tahun lalu. Pemirsa dan pembaca cenderung beralih ke media online untuk mencari berita yang baru muncul hari itu.
Hasil penelitian baru ini juga menunjukkan masalah anggaran telah memaksa media di seluruh Amerika memberhentikan wartawan dan mengurangi biaya liputan mereka. Hal tersebut juga turut mendorong masyarakat mengakses media online untuk mencari berita terbaru.
Laporan ini juga merilis hampir sepertiga orang yang disurvei tidak lagi loyal ke sumber berita tertentu karena sumber tersebut tidak lagi memberi informasi seperti yang pernah diberikannya. Faktor pemotongan biaya, dengan wartawan yang lebih sedikit untuk eksplorasi berita secara mendalam bagi program berita televisi menghasilkan berita yang lebih sedikit dan lebih pendek yang dihindari pemirsa.
Menurut voanews (18/3), saluran-saluran televisi kabel, seperti CNN mengudarakan lebih banyak wawancara setiap harinya dan kurang menyajikan berita langsung yang pernah memainkan peran jauh lebih besar dalam liputan mereka. Akibatnya, kaum muda yang cenderung rakus informasi meninggalkan siaran berita televisi dari 42 persen menjadi 28 persen tahun lalu.
Pada saat yang sama, data yang dikumpulkan oleh American Journalism Review menunjukkan organisasi berita juga menutup biro asing dan pemotongan jumlah wartawan yang meliput lembaga-lembaga utama pemerintah seperti Departemen Luar Negeri dan Departemen Pertahanan.
Sebagian besar masyarakat tidak menyadari alasan pemotongan biaya operasional media. Survei menunjukkan 60 persen masyarakat hanya sedikit mengetahui tentang tekanan keuangan yang dihadapi media.
Di sisi lain, meningkatnya pembaca media online dikarenakan makin berkurangnya masyarakat membaca koran cetak. Juga makin updatenya berita online dibanding media cetak yang disebut menyajikan berita kemarin.
Sementara, naiknya jumlah pengakses media online yang berbanding terbalik dengan kurangnya jumlah besar pendapatan iklan digital memaksa perusahaan menerapkan akses biaya kontennya. Dilaporkan sekitar 450 dari 1.380 media di Amerika Serikat telah mengumumkan rencana untuk biaya akses beritanya.(esy/jpnn)
Hasil penelitian baru ini juga menunjukkan masalah anggaran telah memaksa media di seluruh Amerika memberhentikan wartawan dan mengurangi biaya liputan mereka. Hal tersebut juga turut mendorong masyarakat mengakses media online untuk mencari berita terbaru.
Laporan ini juga merilis hampir sepertiga orang yang disurvei tidak lagi loyal ke sumber berita tertentu karena sumber tersebut tidak lagi memberi informasi seperti yang pernah diberikannya. Faktor pemotongan biaya, dengan wartawan yang lebih sedikit untuk eksplorasi berita secara mendalam bagi program berita televisi menghasilkan berita yang lebih sedikit dan lebih pendek yang dihindari pemirsa.
Menurut voanews (18/3), saluran-saluran televisi kabel, seperti CNN mengudarakan lebih banyak wawancara setiap harinya dan kurang menyajikan berita langsung yang pernah memainkan peran jauh lebih besar dalam liputan mereka. Akibatnya, kaum muda yang cenderung rakus informasi meninggalkan siaran berita televisi dari 42 persen menjadi 28 persen tahun lalu.
Pada saat yang sama, data yang dikumpulkan oleh American Journalism Review menunjukkan organisasi berita juga menutup biro asing dan pemotongan jumlah wartawan yang meliput lembaga-lembaga utama pemerintah seperti Departemen Luar Negeri dan Departemen Pertahanan.
Sebagian besar masyarakat tidak menyadari alasan pemotongan biaya operasional media. Survei menunjukkan 60 persen masyarakat hanya sedikit mengetahui tentang tekanan keuangan yang dihadapi media.
Di sisi lain, meningkatnya pembaca media online dikarenakan makin berkurangnya masyarakat membaca koran cetak. Juga makin updatenya berita online dibanding media cetak yang disebut menyajikan berita kemarin.
Sementara, naiknya jumlah pengakses media online yang berbanding terbalik dengan kurangnya jumlah besar pendapatan iklan digital memaksa perusahaan menerapkan akses biaya kontennya. Dilaporkan sekitar 450 dari 1.380 media di Amerika Serikat telah mengumumkan rencana untuk biaya akses beritanya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Tablet Raksasa Sony Vaio Tap 20
Redaktur : Tim Redaksi