jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Anwar Sanusi mengatakan di hari ketiga penyusunan draf para Menteri Ketenagakerjaan, peserta forum telah menyelesaikan pembahasan dua Annex.
Menurut Anwar, Annex I yaitu dokumen tambahan tentang output yang konkret terkait isu pasar kerja inklusif dan afirmasi pekerjaan yang layak bagi penyandang disabilitas.
BACA JUGA: Menaker Ida Fauziyah: Kemnaker Terus Matangkan Skema Jaminan Pensiun Bagi Pekerja
Hal itu disampaikan Anwar seusai menutup penyelenggaraan Forum G20 Keempat Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan (4th Employment Working Group), secara virtual di Jakarta, Jumat (22/7) malam.
Pertemuan G20 EWG Keempat pada 20-22 Juli 2022 ini dihadiri oleh negara-negara Anggota G20, undangan tetap negara pengamat G20, dan organisasi Internasional seperti International Labour Organization (ILO) dan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).
BACA JUGA: Ini Tantangan dari Menaker Ida Fauziyah untuk Ketua Umum Fatayat NU yang Baru
Lebih lanjut, Anwar membeberkan untuk Annex II akan membahasa dokumen tambahan tentang pengembangan SDM yang terampil.
Adapun pembahasan itu, yakni penciptaan lapangan kerja berkelanjutan melalui penguatan peran BLK Komunitas (community based vocational training).
BACA JUGA: Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Menaker Ida Fauziyah: Bangsa Indonesia Kehilangan Beliau
"Ini luar biasa, dua dokumen Annex tadi bisa diselesaikan sesuai target yang sudah direncanakan. Pertemuan selama tiga hari menghasilkan draf deklarasi Menteri Ketenagakerjaan dan dokumen-dokumen tambahan. Alhamdulillah bisa kita selesaikan malam ini," ujar Anwar Sanusi.
Anwar Sanusi mengatakan selama pembahasan draf deklarasi banyak hal yang didiskusikan, misalnya isu yang ingin ditambahkan indikator-indikator terkait self assesment.
Selain itu juga, pengukuran secara mandiri bagaimana policy inisiatif negara G20, untuk memberikan kesempatan yang sama atau terbuka kepada para penyandang disabilitas.
"Indikator yang tadi dibahas akan menjadi referensi dari setiap negara G20 untuk melakukan assesment. Ini masih ada beberapa catatan yang perlu diperbaiki dan mudah-mudahan hingga pertemuan akhir Menteri Ketenagakerjaan, akan menjadi dokumen yang sudah selesai," ujar Anwar Sanusi.
Kemnaker RI juga menyebut peserta Forum G20 telah mencapai kesepakatan dalam penyusunan draf deklarasi.
Draf deklarasi tersebut nantinya akan disampaikan kepada seluruh peserta setelah dibacakan Menaker Ida Fauziyah pada Pertemuan Menteri Ketenagakerjaan Anggota G20 di Bali, pada September 2022 mendatang.
"Intinya diskusi selama tiga hari, sangat konstruktif dan mereka saling memberi masukan agar G20 sehingga menjadi forum yang bermanfaat untuk ketenagakerjaan, saling membagi pengalaman, pengetahuan untuk meningkatkan iklim ketenagakerjaan di masing-masing negara," kata Anwar Sanusi. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul