Pembakaran Logistik Pemilu di Paniai Diduga Karena Info Menyesatkan

Selasa, 13 Februari 2024 – 21:34 WIB
Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty (kiri) saat memberikan keterangan di kawasan Gambir, Jakarta, Selasa (13/2/2024). ANTARA/Rio Feisal

jpnn.com - JAKARTA - Peristiwa pembakaran logistik Pemilu 2024 di di Kabupaten Paniai, Papua Tengah diduga terjadi setelah beredarnya sebuah informasi menyesatkan yang mengakibatkan kesalahpahaman.

Menurut anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lolly Suhenty, pihaknya sedang menelusuri peristiwa tersebut.

BACA JUGA: Begini Persiapan Istri Anies Menjelang Pencoblosan, Bakal Ada Hidangan Khusus

"Sedang dalam penelusuran Bawaslu. Kami sudah memerintahkan Bawaslu Provinsi untuk turun langsung," kata Lolly di Jakarta, Selasa (13/2)

Lolly mengatakan pihaknya masih menunggu informasi lengkap dari Bawaslu setempat. Dia mengakui sebelumnya sempat mengalami kendala komunikasi karena permasalahan sinyal.

BACA JUGA: Kapolres Inhu dan Anak Buahnya Keliling Kota Rengat, Ajak Masyarakat Jangan Golput

"Informasi sementara ada informasi yang dalam tanda petik menyesatkan, sehingga kemudian terjadi kesalahpahaman. Akhirnya terjadi proses pembakaran, tetapi ini baru informasi awal yang masuk ke Bawaslu, karena itulah kami melakukan penelusuran, ya," ucapnya.

Lolly mengatakan berpotensi dilakukan pemilu susulan di Paniai melihat kondisi yang ada.

BACA JUGA: KPU Bogor Musnahkan Ribuan Surat Suara Pemilu 2024

"Makanya, pendataan sedang dilakukan, seberapa banyak sebenarnya (dampaknya). Pendataan itu yang nanti akan menentukan langkah berikutnya. Misalnya, (Kabupaten) Demak, (Jawa Tengah), itu kan sudah diputuskan pemilu-nya susulan," ucapnya.

Menurut Lolly, berdasarkan kondisi Demak yang mengalami bencana banjir selama hampir sepekan dan mengakibatkan sekitar 21 ribu orang mengungsi, maka pemilu susulan dapat dilakukan.

Sementara kondisi di Kabupaten Paniai masih dikaji.

"Kami akan melihat apakah ini masuk kejadian luar bisa atau tidak. Makanya memang informasi akurat dari lapangan itu yang sampai saat ini dibutuhkan supaya tidak salah ambil tindakan," katanya.

Lolly lantas mengingatkan semua pihak untuk menjadikan peristiwa di Paniai sebagai perhatian bersama.

"Ini harus menjadi perhatian semua. Jangan sampai ada informasi yang tidak benar kemudian membuat reaksi tidak terkendali, sehingga kemudian yang dirugikan itu banyak pihak. Jadi berproses ya," katanya.

Lolly juga mengingatkan para jurnalis dalam mewartakan sebuah peristiwa untuk memerhatikan keakuratan, sehingga peristiwa di Kabupaten Paniai tidak berulang di daerah lain.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengumumkan peserta Pemilu 2024 sebanyak 18 partai politik nasional.

Yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.

Berikutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Selain itu, pemilu anggota legislatif (pileg) juga diikuti enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

KPU RI juga telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

Setelah masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, masa tenang pada tanggal 11—13 Februari. Selang sehari, 14 Februari 2024, pemungutan Pilpres, Pileg, termasuk Pemilu anggota DPD RI. (Antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat Politik Imbau Masyarakat Berhati-hati pada Hoaks Jelang Pemilu


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler