Pembalap Khawatir Pantulan Lintasan Basah

Senin, 22 September 2008 – 11:03 WIB
Ujicoba penerangan lintasan F1 di jalanan Singapura. Terang benderang seperti siang.
PADA dasarnya, ide lomba malam hari di jalanan Singapura mendapat sambutan hangat dari tim peserta Formula 1Soal penerangan, juga sudah tidak ada pertanyaan

BACA JUGA: Debut Manis Sasi-Kuswo

Namun, ada kekhawatiran khusus bila akhir pekan ini hujan turun membasahi lintasan
Pantulan lampu di genangan air atau lintasan basah bisa mengganggu konsentrasi pembalap, bahkan membahayakan nyawa mereka.
Soal penerangan, memang sudah tidak ada pertanyaan

BACA JUGA: Saatnya PSM Tebus Kegagalan

Sekitar 1.500 lampu superterang sudah dipasang mengelilingi sirkuit jalanan sepanjang sekitar lima kilometer itu
Letaknya pun berdekatan, hanya empat meter antara satu sama lain

BACA JUGA: Saatnya Persitara Mendulang Angka

Dengan penataan itu, seharusnya suasana jadi seperti di siang hariPembalap tidak punya masalah melaju hingga 300 km/jam dan menikung di atas 100 km/jam.
“Kami telah melihat sirkuit ini saat pertemuan manajer tim di SingapuraKami telah disuguhi demonstrasi peneranganMeski balapan di malam hari, terangnya bakal seperti di siang hari,” tegas Mario Theissen, bos BMW-Sauber.
Masalahnya, hujan diprediksikan turun akhir pekan iniDan itu bisa membuat segalanya berubah“Satu-satunya pertanyaan kami adalah, apakah lampu akan memantul dari genangan air bila nanti hujanKami baru akan mendapat jawabannya bila nanti benar-benar hujan,” ujarn Theissen.
Untuk mengurangi risiko, semua pembalap tentu akan membawa visor (kaca) helm khususYang bisa mengurangi efek pantulan lampu sekaligus mencegah adanya bercak tetesan air.
“Kami membawa sejumlah visor yang high-contrast, dengan pewarnaan yang berbeda-bedaSebab, dengan lampu kita tidak akan mendapatkan bayangan-bayangan dan persepsi pandangan yang alami,” terang Martin Whitmarsh, CEO McLaren F1.
Mengenai setelan, tim-tim F1 tidak akan terlalu pusingDengan simulator, mereka akan datang dengan setelan dasar yang kuatTinggal melakukan perubahan-perubahan kecil.
“Sirkuit ini punya banyak tikungan 90 derajat, yang diambil dengan kecepatan sekitar 100 km/jamBerarti prioritas utama kami adalah mendapatkan traksi (kelekatan, Red)Tingkat downforce-nya tinggi, seperti di Monaco,” jelas Willy Rampf, direktur teknik BMW-Sauber.
Yang menjadi pertanyaan terbesar, dan tidak bisa didapatkan seratus persen dari simulator, adalah permukaan lintasanDi malam hari, tanpa sinar matahari, suhunya bakal berbeda dari biasanya.
“Tidak adanya sinar matahari tidak boleh diremehkanTemperatur aspal bakal lebih dingin dari lomba lain di bagian bumi iniKami harus memperhitungkan itu dalam hal setelan,” kata Rampf.
Untuk mengatasinya, Bridgestone sebagai satu-satunya supplier ban telah membawa dua jenis terlunak: soft atau supersoftDengan demikian, diharapkan kelekatan bukanlah masalah di Singapura(aza)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persela Semakin Garang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler