jpnn.com, JAKARTA - Pembalap senior motorcross Akbar Taufan berharap keikutsertaanya di ajang Jabar Open Grasstrack Championship 2020 Series menjadi motivasi dan inspirasi bagi atlet muda.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, Akbar juga memutuskan untuk melelang beberapa jersi balapnya guna membantu salah satu Rumah Sakit (RS) rujukan bagi pasien Covid-19 di daerahnya.
BACA JUGA: Gerak Cepat Menpora Terkait Penyelenggaraan FIFA U-20
Dia tidak mematok harga untuk jersi yang dilelang, namun berharap mendapat nominal yang pantas karena hasilnya akan disumbangkan. "Hasil dari lelang saya sumbangkan sepenuhnya untuk membantu dinas kesehatan di daerah saya melawan pandemi Covid-19," ujar Akbar, Senin (21/9).
Ayah dari M Rubin Caaesar ini merupakan pembalap garuk tanah yang selalu ditunggu aksinya di lintasan tak beraspal. Pria dengan segudang prestasi ini memang sedari kecil telah menyukai mototrail. Kecintaanya pada balap motor didorong dari kakaknya yang juga seorang pembalap.
BACA JUGA: Garap ABG Pelanggar Lalu Lintas di Hotel, Polantas Brigadir DY Ditetapkan jadi Tersangka
"Saya di balap grasstrack sudah terjun dari tahun 2001, saat itu masih berumur 14 tahun. Kakak saya juga yang mendorong saya menekuni olahraga grasstrack ini. Terlebih di lingkungan tempat tinggal juga mendukung hobi saya," cerita atlet dari Team 86 Salatiga, Jawa Tengah ini.
Jabar Open Grasstrack Championship 2020 Series adalah kejuaraan pertama motocross tingkat nasional yang gelar di tengah pandemi. Di kelas utama, Akbar menjadi pembalap yang usianya paling tua.
BACA JUGA: Laeli Mutilan Pernah Punya Jabatan Penting di Pemira UI
"Semoga keikutsertaan saya memotivasi atlet muda lebih semangat lagi meraih cita-citanya," ujar pria kelahiran Salatiga, Jawa Tengah 9 Desember 1986 ini.
Dia bersyukur banyak sponsor lokal yang senantiasa mendukung debutnya di dunia otomotif, termasuk saat mengikuti Jabar Open Grasstrack Championship 2020 Series ini.
"Sponsor saya kebanyakan memang dari produk-produk lokal, ya, seperti dari ban, jersi, decal motor dan produk anak negeri lainnya," ujar bungsu dari tiga bersaudara ini.
Banyak suka duka yang telah dia lalui saat mengikuti kejuaraan esktrem seperti motocross. Namun hal tak menyurutkan semangatnya untuk terus berusaha mengukir prestasi.
"Suka dukanya banyak ya. Sukanya bisa mencapai apa yang sudah direncakan apa yang dicita-citakan bersama tim. Untuk mencapai itu semua pasti melalui beberapa proses dan masa-masa sulit hingga cedera. Ketika kita taat dengan proses terus berjuang secara berkelanjutan pasti hasilnya juga akan baik," tuturnya.
Menurut Akbar kejuaraan Jabar Open ini sangat baik dari berbagai segi misalnya sisi kemasan, event, layout sircuit, semuanya mendukung. Namun karena di tengah pandemi, penerapan protokol kesehatan terus disosialisaikan.
"Di Indonesia secara umum masyarakatnya sangat menyukai kejuaraan motocross seperti ini. Semua tim dan kru-nya terlihat mematuhi protokol kesehatan. Memakai masker dan menjaga jarak," tuturnya.
Dia menilai kejuaraan di tengah pandemi ini sangat membantu ekonomi masyarakat di sekitar sirkuit. Selain itu para pegiat olahraga otomotif juga sangat terbantu akan dengan event tersebut.
"Even ini sangat baik ya karena pasti akan sangat membantu ekonomi masyarakat sekitar, para pegiat otomotif. Mereka bisa menjual produknya setelah sekian lama tertunda akibat pandemi," tambah Akbar.
Diketahui, Akbar memiliki sederet prestasi nasional di kejuaraan motocross. Dia menjadi juara nasional berturut-turut pada 2006 -2010. Pada 2013 juara nasional - Juara 1 Grass Track Malaysia, 2015 juara nasional dan 2016 juara nasional Power Track OMR KLX.(jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam