jpnn.com, JAKARTA - Pembangunan Bandara New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) Kulon Progo diharapkan bisa memperkuat tradisi dan seni di kota pelajar tersebut.
Paling tidak membuat para seniman dari berbagai belahan dunia semakin banyak datang berkunjung dan menetap di Yogyakarta.
BACA JUGA: Bandara Kulon Progo Diharapkan Terintegrasi Stasiun KA
"Kami sangat mendukung sekali (pembangunan Bandara NYIA,red). Kami kan seniman, seperti zaman Pak Soekarno dulu, itu banyak seniman seluruh dunia bangga dan ingin sekali datang ke Indonesia," ujar seniman asal Yogyakarta Budi Ubrux di Jakarta.
Menurut seniman kelahiran 22 Desember 1968 di Desa Terong, Dlingo, Bantul ini, sejak pemerintah Soekarno merenovasi Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali pada 1963 lalu, memudahkan para seniman berkunjung ke Bali lewat bandara yang telah berdiri sejak 1930 tersebut.
BACA JUGA: Menhub Ingin Jadikan Yogyakarta Destinasi Kedua Setelah Bali
Mereka datang dan belajar di Bali hingga beberapa di antaranya memilih menetap.
"Dulu banyak seniman-seniman seluruh dunia menetap di Bali, terus melukis di Bali dan sampai tinggal di Indonesia. Nah, dengan bandara yang baru ini, harapannya seperti zaman Pak Karno, banyak seniman yang ingin datang ke Yogja," katanya.
BACA JUGA: Lahan di Sekitar Bandara Kulon Progo Bisa Dijadikan Kawasan Komersil
Menurut Ubrux, Yogyakarta merupakan Kota Budaya. Banyak seniman dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri ingin berkumpul di sana.
Saat ini paling tidak tercatat ada tujuh ribu lebih seniman yang tersebar di Kota Gudeg tersebut.
Jumlah itu kata Ubrux, baru yang tercatat di perguruan tinggi dan masih banyak seniman otodidak lain yang tidak tercatat.
"Prinsipnya kalangan seniman bisa melihat manfaat dengan adanya bandara ini," pungkas Ubrux.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembangunan Bandara Kulon Progo Dukung Destinasi Wisata Kawasan Borobudur
Redaktur & Reporter : Ken Girsang