Pembangunan Kaltara Perlu Difokuskan di Perbatasan dengan Malaysia

Selasa, 30 Oktober 2012 – 18:27 WIB
JAKARTA - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) berharap pembentukan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) segera ditindaklanuti pembangunan wilayah perbatasan negara dengan Malaysia. Langkah itu dinilai penting untuk  meningkatkan kewibawaan Indonesia di mata negara tetangga Malaysia.

"Kaltara menjadi prioritas karena Balikpapan tidak mungkin bisa beri perhatian lebih, mengingat jarak yang cukup jauh," kata Asisten Deputy Pengelolaan Lintas Batas Negara, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Sumarsono, di Jakarta, Selasa (30/10).

Menurutnya, saat ini Malaysia saat ini benar-benar menggenjot pembangunan di daerah Tawau, sebuah kota yang berbatasan langsung dengan Pulau Sebatik yang menjadi bagian terluar dari Provinsi Kaltara. Bahkan di daerah tersebut, sebut Sumarsono, Malaysia juga terus menambah armada angkatan lautnya.

"Sementara kita, kapal selam yang kita miliki d isana cuma satu setengah. Artinya satu yang jalan itu, setengahnya rusak," katanya.

Birokrat yang sering disapa dengan nama Soni itu menambahkan, tak lama lagi Malaysia akan memberlakukan sebuah kebijakan yang melarang kapal berbobot di bawah 7 GT (Gross Tonnage) memasuki wilayah perairan mereka di sekitar Tawau.

Soni menambahkan, jika kebijakan itu diterapkan maka kapal-kapal Indonesia tak bisa leluasa beroperasi. Padahal dari tingkat kunjungan, jauh lebih banyak masyarakat Indonesia yang ke Malaysia daripada sebaliknya. Bahkan mayoritas kebutuhan sehari-hari di Sebatik dipasok dari Tawau, Malaysia.

"Jadi pemerintah khususnya pemerintah daerah, harus benar-benar memerhatikan betul kondisi ini. Dan sesegera mungkin meningkatkan pembangunan kawasan perbatasan. Agar kewibawaan bangsa kita menjadi tumbuh," katanya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Humas BUMN Didesak Klarifikasi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler