Pembangunan Kereta Gantung Ijen Terkendala Jalan

Sabtu, 04 November 2017 – 01:07 WIB
Kawah Ijen. Foto: JPG

jpnn.com, BANYUWANGI - Rencana pembangunan cable car alias kereta gantung di kawasan Gunung Ijen terus dimatangkan.

Setelah tim konsultan melakukan survei lapangan ke Banyuwangi, pihak investor, pemkab, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) menggelar rapat untuk menyamakan persepsi, Selasa (31/10).

BACA JUGA: Ulang Tahun Pernikahan Malah Terjebak di Kereta Gantung Rusak

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi M. Yanuarto Bramuda mengatakan, pihak investor pembangunan cable car tersebut telah dua kali melakukan survei.

Mereka datang untuk meninjau potensi pergudangan, survei kondisi jalan menuju Gunung Ijen, dan lain-lain.

BACA JUGA: Menyejukkan, Bupati Anas Ajak Ketua MA Lari Pagi di Kaki Gunung Ijen

Menurut Bramuda, ada beberapa alternatif gudang yang bisa dimanfaatkan untuk menyimpan alat-alat berat yang akan digunakan untuk keperluan pembangunan kereta gantung.

Salah satunya kompleks pergudangan di wilayah Watudodol, Kecamatan Kalipuro.

BACA JUGA: Hiii...Saat Hilang di Ijen, Arif Bertemu Mahluk Aneh

Hanya saja, kata Bramuda, saat ini masih ada kendala terkait kondisi jalan menuju ke kawasan Gunung Ijen.

Lebar jalan yang diperlukan mencapai sepuluh sampai 12 meter. Sedangkan lebar jalan di kawasan Gunung Ijen kini masih belum mencapai sepuluh meter.

Dia mengatakan, untuk mengangkut alat berat dari bawah (kawasan Watudodol) menuju Ijen bukan pekerjaan mudah.

Apalagi, tidak semua alat berat bisa dirakit di atas. Namun, harus dirakit di bawah dan lantas diangkut ke kawasan Ijen menggunakan kontainer.

”Bentangan alat berat tersebut bisa sepuluh sampai 12 meter. Ini yang perlu didiskusikan pihak investor, pemkab, dan BKSDA. Bagaimana alat-alat yang dibawa sampai di lokasi dengan aman,” ungkapnya .

Nah, selain membahas soal jalan, rapat antara pihak investor, BKSDA, dan pemkab akan dilakukan untuk membahas terkait pembangunan yang perlu disepakati bersama.

”Mana yang akan dikembangkan BKSDA dan mana yang akan dikelola investor. Ini perlu penyamaan persepsi,” tuturnya.

Meski masih ada beberapa kendala, imbuh Bramuda, secara umum pembangunan cable car di kawasan Gunung Ijen terus menunjukkan progress positif.

”Buktinya pihak investor telah menunjukkan keseriusannya dengan intens mengirim tim untuk melakukan survei di Banyuwangi,” ujarnya.

Sementara itu, selain cable car, kawasan Gunung Ijen akan dilengkapi sarana dan prasarana penunjang untuk menambah kenyamanan wisatawan.

Kementerian KLH akan membangun sejumlah sarana penunjang, seperti ruang dan peralatan kesehatan, pagar pengaman bibir kawah, rest area, embung air, dan tandon air pada tahun ini.

Hal itu diungkapkan Kepala Balai Besar BKSDA Jatim Ayu Dewi Utari saat bertemu dengan Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko, di Banyuwangi, Senin lalu (23/10).

”Kami sedang melakukan pembangunan beberapa sarana prasarana di kawasan Paltuding hingga ke kawasan puncak Ijen. Ini adalah bagian dari sinkronisasi pembangunan Ijen,” ujarnya. (sgt/aif/c1)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler