Dalam beberapa hari terakhir, semakin banyak warga yang keluar memenuhi jalan-jalan di kota Melbourne. Padahal pembatasan pergerakan warga masih diberlakukan karena pelonggaran di Victoria rencananya akan dikaji lagi setelah 11 Mei. Salon Frank Valvo sudah buka dengan aturan social distancing diterapkan di sana Pejalan kaki di Melburne CBD meningkat dan semakin banyak warga mengunjungi mall Pembatasan diperkirakan akan dilonggarkan setelah pertemuan kabinet nasional hari Jumat
BACA JUGA: 15 Pasien PDP di Yogyakarta Positif Covid-19
Di salon milik Frank Valvo yang terletak tidak jauh dari pusat kota Melbourne, tidak terasa kalau keadaan darurat tingkat 3 terkait pandemi virus corona sedang berlaku.
Walau belum betul-betul kembali seperti normal, namun jumlah pelanggan di salon tersebut terus bertambah setiap harinya.
BACA JUGA: Update Corona 7 Mei: Ada Kabar Baik dari Gorontalo Hari Ini
"Kami betul-betul sibuk. Seluruh bookingan sudah penuh," kata Valvo.
Selama ini salon rambut memang tetap diperbolehkan buka, namun Valvo menutup salonnya selama empat minggu di akhir Maret untuk melindungi karyawannya, selain juga pelanggan yang tidak ada.
BACA JUGA: Setneg Siapkan 55 Ribu Paket Sembako Banpres, Kasetpres: Ini dari Pak Presiden, Lo
Salon Valvo dibuka lagi dua minggu lalu, dengan jam yang lebih pendek, dengan hanya separuh pelanggan yang bisa dilayani dari biasanya. Photo: Pemilik salon Fur Hairdressing Frank Valvo menutup salonnya di Melbourne selama 4 minggu selama puncak krisis corona di bulan April 2020. (ABC News: Billy Draper)
"Sebelum kami tutup, semua orang cemas, sehingga kami memutuskan untuk tutup guna memastikan semua orang sehat dan maasing-masing bisa melakukan isolasi di rumah." kata Valvo.
"Sekarang, pelanggan kembali lagi. Ini tampaknya lebih dari sisis sosial. Banyak orang yang rindu untuk berbicara dengan orang lain."
Salon hanya menerima pelanggan yang sudah membuat janji terlebih dahulu agar memastikan mereka datang di jam yang berbeda dan bisa menghindari kontak fisik.
Para pekerja salon mengenakan masker ketika mereka memotong rambut atau melakukan layanan lain.
Valvo melihat ada perbedaan perilaku dari pertama kalinya pembatasan pergerakan warga diberlakukan.
"Mereka tampak gembira ketika datang. Sebelumnya semua orang merasa was-was dan bertanya-tanya mengenai kemungkinan apa yang akan terjadi." Pusat perbelanjaan makin ramai
Secara keseluruhan warga di negara bagian Victoria, termasuk di Melbourne terlihat lebih santai.
Pejalan kaki yang sebelumnya tidak terlihat di pusat kota Melbourne kini sudah terlihat lagi.
Ketika pembatasan pergerakan warga pertama kali diumumkan, 90 persen pejalan kaki tidak terlihat.
Namun di awal pekan ini terjadi peningkatan hingga 75 persen jumlah pejalan kaki. Photo: Walikota Melbourne Sally Capp mengatakan pejalan kaki semakin banyak di Melbourne CBD, dari sebelumnya turun 90 persen menjadi 75 persen. (ABC News: Pat Rocca)
"Memang masih sangat rendah namun kita sudah mulai melihat adanya peningkatan kegiatan," kata Walikota Melbourne Sally Capp.
"Kita mulai melihat restoran dan cafe yang melakukan inovasi dalam bisnis mereka, warga mulai ke kota untuk fisio terapi misalnya, juga semakin banyak toko yang buka".
"Saya kira warga mulai percaya diri untuk keluar, karena mereka melihat angka penyebaran virus terus menurun."
Pemilik mall besar Highpoint Shopping Centre yang terletak di Maribyrnong, sekitar 10 km dari Melbourne CBD mengatakan semakin banyak orang yang datang berbelanja dalam 10 hari terakhir.
Grant Taylor, dari GTP group mengatakan banyak toko yang berencana buka mulai pekan depan setelah perkiraan keadaan darurat di Victoria akan dicabut.
Namun beberapa toko sudah buka minggu ini, termasuk toko kosmetik besar Mecca dan Apple. Photo: Jumlah mereka yang berbelanja di mall-mall di kota Melbourne di awal Mei juga meningkat. (ABC News: Pat Rocca)
Walau ada peningkatan aktivitas warga, Kepolisian Victoria yang sebelumnya menjatuhkan denda bagi mereka yang diangap melanggar aturan mulai melonggarkan denda.
Di awal April, ketika polisi pertama kali diberi kuasa menjatuhkan denda, mereka menjatuhkan denda terhadap 142 orang dalam sehari.
Setelah mendapat kritikan tajam, Wakil Kepala Polisi Victoria Shane Patton meminta petugas hanya menjatuhkan denda untuk kasus-kasus yang dianggap "parah".
Sampai saat ini sebenarnya warga di Victoria hanya boleh keluar rumah untuk empat alasan yaitu belanja makanan dan kebutuhan pokok, latihan fisik, bekerja atau pendidikan dan pengobatan atau memberi bantuan layanan kesehatan kepada yang lain.
Hari Jumat (8/05), Kabinet Nasional Australia akan menentukan bentuk pelonggaran apa yang akan mulai diberlakukan di Australia dengan kebijakan pelaksanaan diserahkan kepada negara bagian masing-masing.
Kepala Bidang Medis dari negara bagian Victoria Brett Sutton mengatakan publik akan segera diberitahu setelah pertemuan soal pelonggaran yang akan diberlakukan di Victoria. Photo: Seorang pejalan kaki mengenakan masker di kawasan Fitzroy di tengah semakin banyak warga yang mulai keluar rumah. (ABC News: Billy Draper)
"Saya berharap sama dengan warga Victoria lainnya akan ada pelonggaran. Saya bisa merasakan rasa frustrasi yang ada."
Lihat artikelnya dalam bahasa Inggris di sini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Update Corona 7 Mei: Kasus Positif Covid-19 di Kudus Bertambah