Pembayaran COD Masih Jadi Pilihan Konsumen

Senin, 10 Juni 2024 – 15:10 WIB
Metode pembayaran COD (Cash On Delivery) kerap kali ramai dibicarakan oleh masyarakat sehingga naik daun dengan cepat dan menjadi salah satu pilihan yang disuka. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Metode pembayaran Cash on Delivery (COD) masih tetap menjadi pilihan utama bagi sebagian besar konsumen, di tengah pesatnya pertumbuhan industri e-commerce di Indonesia.

Tak hanya mencerminkan preferensi konsumen, metode COD juga dinilai memperkuat kepercayaan dalam proses transaksi digital.

BACA JUGA: Jakarta Garden City Into Next Level, Hadirkan Hunian Premium dengan Fasilitas Mewah dan Wah

Skema COD menunjukkan pentingnya alternatif metode pembayaran dalam membangun kepercayaan dan memfasilitasi transaksi online di pasar Indonesia.

Selain itu, fleksibilitas yang ditawarkan oleh COD juga memungkinkan konsumen untuk melakukan pembayaran ketika barang sudah diterima, sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi mereka yang masih ragu menggunakan metode pembayaran online.

BACA JUGA: Begini Komitmen Pegadaian Dalam Mendukung Lingkungan yang Lebih Bersih & Sehat

Chief Marketing Officer Lion Parcel, Kenny Kwanto mengatakan, layanan pengiriman saat ini telah menjadi kebutuhan yang turut mendukung aktivitas belanja masyarakat.

Namun, dalam menyikapi perkembangan belanja online yang ada, maka diperlukan berbagai opsi pembayaran yang ditawarkan dengan menyesuaikan segmen pasar, satu di antaranya bayar di tempat atau dikenal COD.

BACA JUGA: Bangun Infrastruktur Berkelanjutan di IKN, Pemerintah Bakal Pasok Green Cement dari SIG

"Di tengah digitalisasi, tren pembayaran COD juga berkembang. Bukan tidak mungkin sistem dan layanan yang ada saat ini dapat turut berkontribusi dalam mendorong transaksi masyarakat ke akses yang lebih digital," ucap Kenny.

"Opsi pembayaran QRIS yang kian menjamur di tengah digitalisasi ini juga kini tersedia untuk para pelanggan yang membutuhkan kenyamanan lebih dalam proses pembayaran COD," imbuhnya.

Di sisi lain, metode pembayaran COD juga tetap membutuhkan perhatian agar keamanan dan kenyamanan pembeli dan penjual tetap terjamin.

“Tokopedia berupaya memastikan pengalaman yang aman bagi penjual saat memanfaatkan fitur Bayar di Tempat. Salah satu caranya yaitu pengguna yang tidak melakukan pembayaran transaksi Bayar di Tempat hingga dua kali akan ditutup sementara pilihan Bayar di Tempat bagi pengguna tersebut selama 60 hari," kata Head of Communications Tokopedia and ShopTokopedia, Aditia Grasio Nelwan.

“Setelah pengguna merasakan kemudahan bertransaksi online melalui fitur Bayar di Tempat, kami berharap pengguna juga bisa memanfaatkan metode pembayaran digital agar dapat berpartisipasi lebih jauh dalam meningkatkan inklusi keuangan nasional dan pemerataan ekonomi secara digital," imbuh Aditia.

Selain itu, COD juga berperan penting dalam menjembatani transaksi dari offline ke online (O2O).

Bagi konsumen yang lebih nyaman bertransaksi secara langsung di toko atau pasar tradisional, metode pembayaran tunai saat menerima barang secara langsung di rumah menjadi pilihan yang lebih menarik.

COD juga memberikan keamanan tersendiri bagi mereka yang belum yakin dengan keamanan belanja lewat platform online.

Tingginya penggunaan uang kertas di beberapa daerah di Indonesia juga menjadi alasan lain mengapa skema COD tetap relevan.

Di daerah-daerah terutama di luar kota-kota besar, di mana peredaran uang kertas masih sangat tinggi, COD menjadi opsi pembayaran yang lebih mudah dan diterima oleh masyarakat.

Selain itu, dalam beberapa kasus, COD dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, terutama bagi mereka yang khawatir tentang keamanan pembayaran online atau kualitas barang yang akan diterima.

Hal ini dapat membantu meningkatkan konversi penjualan dan kepercayaan konsumen terhadap penjual, serta meminimalkan risiko pembayaran bagi kedua belah pihak.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler