jpnn.com, CIANJUR - Pemkab Cianjur bersama Pemkab Bogor, Jawa Barat, akan terus mendorong Pemerintah Pusat agar merealisasikan pembangunan Jalur Puncak II.
Bukan hanya alasan perekonomian, keinginan kedua pemerintah daerah ini sudah berdasarkan beberapa masalah yang terjadi di jalur utama Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor.
BACA JUGA: Bupati Bogor: Pak Jokowi, Tolong Dong Bangunkan Jalur Puncak II
“Kami sudah sepakat dengan Pemkab Bogor untuk mendorong pembangunan Jalur Puncak II,” tegas Plt Bupati Cianjur Herman Suherman.
Ia menjelaskan, proses pembebasan lahan di wilayah Cianjur dan Bogor sejauh ini telah tuntas dilakukan, dan hanya tinggal menunggu anggaran resmi dari pemerintah pusat.
BACA JUGA: Tahun 2020 Jalur Puncak II Akan Dibangun
Dia melihat, kondisi lalu lintas di Puncak, Cisarua, semakin tak sehat setiap tahunnya. Hal itu dibuktikan setelah berbagai rekayasa arus diupayakan untuk mengurai kemacetan namun tidak membuahkan hasil.
“Beberapa tahun ke belakang, meskipun terjadi antrean panjang, namun kendaraan tetap bergerak. Kini, setiap akhir pekan, terutama libur panjang macet total, kendaraan tidak bergerak,” katanya.
“Harapan kami, tahun depan pembangunan (Jalur Puncak II) sudah berjalan, sehingga solusi mengembalikan kawasan Cipanas sebagai tempat kunjungan wisata andalan di Cianjur akan kembali seperti dulu,” ungkap dia.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, kelanjutan pembangunan jalur trans Puncak II merupakan solusi terbaik untuk mengurangi beban kendaraan di Jalan Raya Puncak, yang bisa mencapai 19.000 unit, terutama saat musim liburan.
Ade Yasin menegaskan, Pemkab Bogor telah memiliki lahan yang bisa digunakan untuk Puncak II. Lahan ini membentang sepanjang 46 Km dari Sentul hingga Cianjur.
“Kami dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor menilai, jika Jalur Puncak II dibangun, maka bisa mengurangi kepadatan kendaraan di Jalan Raya Puncak hingga 50 persen,” katanya. (ipe)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti