Pembelaan PBSI Atas Hasil Buruk Indonesia di Olimpiade Paris

Kamis, 01 Agustus 2024 – 18:03 WIB
Ekspresi kekecewaan tunggal putra Jonatan Christie seusai tersingkir dari ajang Olimpiade Paris 2024 di Porte De La Chapelle Arena, Paris. Foto: PBSI/Badmintonphoto/Yohan Nonotte

jpnn.com, PARIS - Kabid Binpres PBSI,= Ricky Soebagdja buka suara terhadaap hasil kurang apik yang diukir beberapa pebulu tangkis Indonesia pada ajang Olimpiade Paris 2024.

Tercatat empat dari wakil Merah Putih sudah harus angkat koper di fase grup dan gagal melangkah ke babak berikutnya.

BACA JUGA: Olimpiade Paris 2024: Di Tengah Terik, Novak Djokovic Rebut Tiket Perempat Final

Dari sektor tunggal putra, dua wakil yakni Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie tersingkir di babak awal.

Hasil ini memutus rekor apik pebulu tangkis tunggal putra Indonesia yang sejak Olimpiade Barcelona 1992 selalu menembus 16 besar.

BACA JUGA: Jadwal Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024: Fajar/Rian dan Jorji Main Kapan?

Dari sektor ganda putri, Apriyani Rahayu/Pitha Haningtyas Mentari juga tersisih dan harus puas menjadi juru kunci.

Nestapa buat Apriyani yang pada edisi Olimpiade Tokyo 2020 meraih medali emas.

BACA JUGA: Serbapertama Seusai Jojo dan Ginting Angkat Koper dari Olimpiade Paris 2024

Adapun wakil lainnya yang tersingkir di fase grup yakni pasangan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.

Melihat hasil minor yang diraih, Ricky menilai bahwa para pemain tersisih terlihat kurang bisa mengeluarkan permainan terbaik.

Semangat para pemain terlihat masih kurang terlebih saat dalam kondisi tertinggal sehingga sulit untuk bangkit dari keterpurukan.

“Saya melihat kekalahan ini karena (yang lainnya) tidak bisa mengeluarkan permainan terbaik. Sementara secara persiapan kalau saya rasa sudah benar-benar maksimal, tapi secara di lapangan belum keluar secara maksimal,” ujar Ricky dalam rilis tertulis.

Ricky menambahkan bahwa perbedaan atmosfer Olimpiade dengan turnamen lainnya turut mempengaruhi performa atlet di lapangan.

Hal tersebut sejatinya sudah menjadi fokus PBSI sejak awal terlebih mulai dari fisik, teknik dan mental sudah dipersiapkan dengan matang.

“Inilah Olimpiade, dengan semua atmosfernya, memang berbeda dengan turnamen lain. Beban dan tekanan besar akan dirasakan semua atlet. Siapa yang siap secara mental dan bisa mengatasi rasa takut, rasa gugup dan demam panggung itu yang akan menang. Berbicara skill dan teknis semua sudah sama.”

“Ini bukan hanya kemenangan kepada lawan tapi kemenangan atas pikiran-pikiran mereka sendiri. Itu yang sangat membedakan. Siapa yang bisa menentukan? Ya atlet itu sendiri,” ujar peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 tersebut.

Praktis dengan hasil ini Indonesia hanya tersisa Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri) dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra).

Jorji -sapaan akrab Gregoria- akan bertarung di 16 besar menghadapi wakil Korea, Kim Ga Eun.

Adapun untuk Fajar/Rian menantang ganda putra China, Liang Wei Keng/Wang Chang pada perempat final.

Rencananya ajang Olimpiade Paris 2024 masih akan berlanjut di Porte De La Chapelle Arena, Kamis (1/8/2024) mulai pukul 18.00 sore WIB.

Bagi Sobat Negeriku yang ingin menyaksikan ajang akbar olahraga dunia itu bisa melalui streaming di Vidio.com atau layar kaca SCTV.(pbsi/mcr16/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Muhammad Naufal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler