Pembelajaran Tatap Muka di Tangsel Dimulai 6 September, Orang Tua Sambut Positif

Senin, 06 September 2021 – 13:58 WIB
Sejumlah murid mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka. Ilustrasi Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, dimulai hari ini (6/9).

PTM terbatas ini dimulai untuk jenjang SMP. Sedangkan jenjang PAUD/TK dan SD mulai dilaksanakan 13 September 2021.

BACA JUGA: Bangunan Muncul ke Permukaan di Tengah Surutnya Waduk Jatigede, Seperti Kota Mati

Pelaksanaan PTM terbatas di Tangsel sesuai Surat Edaran Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 421.6/4792-Disdikbud 1.

Kadisdikbud Tangsel Taryono dalam suratnya mengatakan pembelajaran tatap muka terbatas mengacu pada kriteria level situasi pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Beginilah Kondisi Habib Rizieq di Tahanan Bareskrim

"Satuan pendidikan yang melaksanakan PTM terbatas adalah satuan pendidikan yang telah mengisi daftar periksa pada laman Dapodik dan sudah diverifikasi Tim Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan," tuturnya.

Dia menegaskan satuan pendidikan yang melaksanakan PTM terbatas wajib mengikuti acuan protokol kesehatan Covid-19. Juga sesuai dengan panduan PTM terbatas di masa pandemi Covid- 19 dan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dan konsisten.

"Setiap kepala satuan pendidikan harus memastikan pendidik dan tenaga kependidikan telah melaksanakan vaksinasi Covid-19. Kecuali, bila ada keterangan lain dari dokter atau tenaga kesehatan," terangnya.

Kepala satuan pendidikan diminta agar mengatur teknis pembelajaran tatap muka terbatas sesuai dengan kondisi satuan pendidikan masing-masing.

Di samping wajib melakukan evaluasi setiap hari proses PTM terbatas dan melaporkan kepada kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan.

Kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel ini disambut positif para orang tua. Mereka sangat setuju bila PTM terbatas dilakukan.

"Syukurlah sudah PTM terbatas tetapi mudah-mudahan pelaksanaannya dilakukan ketat," kata Amelia, salah satu orang tua murid di SD Dharma Karya.

Dia mengungkapkan, bagaimana putrinya sangat menantikan masa-masa masuk sekolah lagi.

Hal sama diungkapkan Eko Prijanto, orang tua murid di SMP Harapan Bangsa.

Meskipun punya fasilitas daring, dia menilai PTM terbatas penting bagi anak-anak agar ada interaksi dengan teman sebaya serta guru-gurunya.

"Memang beda suasananya kalau sekolah luring dan daring. Sekolah luring anak-anak disiplin dan serius belajar. Karena anak-anak itu lebih mendengarkan gurunya," ujarnya. (esy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler