jpnn.com, JAKARTA - Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa survei melakukan sejumlah persiapan menuju pembentukan holding.
Surveyor Indonesia (SI), Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), dan SUCOFINDO, melakukan persiapan dan sosialisasi terkait strategi bisnis, operasional cabang, serta laboratorium di daerah Indonesia Timur.
BACA JUGA: Tak Hanya Daging, BUMN Amankan Pasokan Gula Jelang Idulfitri 2021
Direktur Utama PT SUCOFINDO (Persero) Bachder Djohan Buddin menyatakans salah satu target utama pembentukan holding BUMN Jasa Survei ialah menjadi top 5 pemimpin pasar (market leader) di Asia Tenggara pada 2024 mendatang.
Dia menyebut, dengan penyatuan beberapa BUMN, diberharap dapat mencapai level World Class dan target lebih tinggi.
BACA JUGA: Impor Daging Beku Asal Brasil Capai 420 ton, Dua BUMN Siap Guyur Pasar
"Namun ketika berbicara mengenai pencapaian target lebih tinggi, tentunya harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan kepada konsumen di wilayah Indonesia Timur,” ujar Bachder.
Menurutnya, untuk mencapai target itu sejumlah hal dilakukan, seperti penggabungan kompetensi SDM dan pengelolaan aset.
BACA JUGA: Alasan Erick Thohir Ingin BUMN Go Publik
Ke depan, kata Bacher diharapkan BUMN dapat menguasai pasar Asia.
Direktur Operasi PT Biro Klasifikasi Indonesia, M. Cholil menyatakan pelayanan ketiga BUMN Jasa Survei di Indonesia Timur didomiasi oleh sektor minyak dan gas.
Kemudian, lanjut dia, sebelas sektor lainnya yaitu Batubara, Pertanian, Kesehatan, Transportasi, Bangunan, Informasi Teknologi, Manufaktur Industri, Produk Retail, Pemerintahan, dan Keuangan.
Dia optimistis dengan optimalisasi ketiga Sumber Daya BUMN Jasa Survei, akan sejalan dengan efisiensi operasional pelayanan perusahaan karena pemanfaatan aset terdekat.
“Kolaborasi ini tentunya mendatangkan manfaat bagi pangsa pasar di Indonesia Timur. Kami saling mengisi agar layanan yang diberikan kepada pelanggan lebih maksimal. Ke depannya kami semua akan saling mengisi dan mendorong, demi kemajuan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan,” ujar Cholil.
Direktur Komersial 2 PT Surveyor Indonesia Darwin Abas menyebutkan saat ini proses pembentukan holding saat ini menunggu penandatanganan Peraturan Pemerintah oleh Presiden Republik Indonesia.
Dia menyebut salah satu persiapan yang sedang dilakukan ialah penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Penyusunan SOP ditujukan agar tidak terjadi tumpang tindih pada 12 sektor pasar yang ditangani tiga BUMN tersebut di Indonesia Timur.
"Kami akan lebih banyak berkolaborasi satu sama lain dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Kolaborasi ini menciptakan penggunaan sumber daya terdekat agar lebih mudah dijangkau oleh pelanggan,” jelas Darwin Abas.
Direktur Komersial 2 PT SUCOFINDO (Persero) M. Haris Witjaksono menjelakan adapun titik pelayanan Jasa Survei di Indonesia Timur yakni dengan pengintergrasian layanan yang telah disusun dalam SOP.
"Kami juga telah memetakan sumber daya sesuai dengan kompetensi masing-masing secara terperinci. Ke depannya pelaku usaha tidak kesulitan dalam mendapatkan pelayanan jasa survei karena ketiga BUMN Jasa Survei telah berkolaborasi untuk pelayanan yang lebih optimal,” jelas Haris. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia