Pembentukan Holding Tambang Dinilai Blunder

Jumat, 24 November 2017 – 20:53 WIB
Kantor Kementerian BUMN. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Proses pembentukan holding BUMN Tambang dinilai cenderung blunder. Penunjukan Inalum salah satu BUMN sebagai perusahaan holding akan menimbulkan permasalahan, yang bisa menghambat proses integrasi ke dalam holding.

"BUMN tambang lain merasa tidak diperlakukan secara equality akan memicu resistensi dalam proses holding," ujar Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Fahmy Radhi di Jakarta, Jumat (24/11).

BACA JUGA: Payung Hukum Holding Mengundang Kontroversi

Blunder kedua menurut Fahmy, adalah pengangkatan Budi Sadikin sebagai direktur holding. Diakui Fahmy bahwa Budi Sadikin memang profesional di bidang keuangan, yang dibuktikan saat menjadi dirut Bank Mandiri.

"Namun, BS, yang tidak punya track record di bidang tambang, sangat diragukan kemampuan memimpin holding tambang," sebutnya.

BACA JUGA: Dinilai Salahi Aturan, DPR Tolak Holding BUMN

Selain itu, kedekatan BS dengan Menteri BUMN Rini Soemarno akan menimbulkan syak prasangka di mata publik.

"Bahwa Rini berkepentingan menguasai dan mengendalikan BUMN Holding, seperti yang terjadi di Pertamina," duganya.(chi/jpnn)

BACA JUGA: Bu Rini Tunjuk Hadiyan Sumintaatmadja jadi Komut PT Dahana

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelindo I Punya Komisaris Baru


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler