jpnn.com - JPNN.com JAKARTA – Janji pemerintah untuk menekan backlog atau kekurangan pasokan perumahan dengan menggagas pembangunan satu juta rumah per tahun terus diupayakan.
Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai BUMN perbankan yang ditugasi mewujudkan misi tersebut telah menjalin kerja sama dengan 3.000 pengembang untuk membiayai kredit pemilikan rumah (KPR).
BACA JUGA: Pasar Lemari Es Diprediksi Tumbuh 15 Persen
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan bahwa kerja sama yang dilakukan dengan pengembang diharapkan mempermudah penyiapan pasokan rumah kepada calon pembeli yang akan memanfaatkan fasilitas KPR BTN.
BTN berharap bisa mendukung pembiayaan sekitar 600 ribu rumah di antara target pembangunan satu juta rumah pada tahun ini.
BACA JUGA: Indonesia-Jepang Sepakati Mengurangi Emisi Karbon
“Dengan kerja sama ini, kami harap bisa mempercepat proses-proses yang terkait dengan pembiayaan,” terang Maryono di Jakarta, Jumat (1/5).
Langkah itu, antara lain, kemudahan setoran uang muka hanya 1 persen dari total kredit yang diajukan nasabah.
BACA JUGA: Walah! Harga Tiga Jenis BBM Naik Bersamaan
Program lainnya adalah mengenakan suku bunga KPR Sejahtera FLPP sebesar 5 persen yang lebih rendah daripada sebelumnya 7,25 persen.
Selain itu, proses pengurusan kredit hingga persetujuan KPR dipangkas menjadi hanya tiga hari, sementara jangka waktu kredit diperpanjang hingga 20 tahun. Selain mempermudah aspek pembiayaan dan proses bisnis, BTN juga telah menyiapkan sumber daya manusia (SDM), dan teknologi penunjangnya.
Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencatat, sekitar 6,4 juta keluarga di Indonesia masih tinggal di rumah sewa dan sekitar 7,2 juta keluarga masih menumpang tinggal dengan keluarga besar.
Jika tidak ada penanganan secara menyeluruh dengan pembangunan rumah, defisit (backlog) perumahan diprediksi terus bertambah. Sebab, kebutuhan perumahan mencapai 500 ribu unit per tahun, sementara total pasokan rumah baru saat ini berkisar 400 ribu unit per tahun.
Program satu juta rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dibangun serentak di sembilan daerah di Indonesia yakni Jabar, Jateng, Jatim, DKI Jakarta, Sumut, Sumatera Selatan, Banten, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan. (mna/jay/awa/jpnnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polytron Zeromatic Ruby, Mesin Cuci Berteknologi Eco Green yang Hemat Listrik
Redaktur : Tim Redaksi