jpnn.com, INDRAGIRI HILIR - Polisi menangkap pembunuh balita, Fitri Handayani (2) di Jalan Bandara, Kelurahan Sungai Salak, Kecamatan Tempuling, Indragiri Hilir (Inhil), Riau.
Adapun pelaku pembunuhan terhadap balita tersebut yakni bernama Riski Saputra alias Acok (21).
BACA JUGA: Balita di Inhil Tewas Ditikam Saat Berkendara Bersama Kedua Orang Tuanya
Penangkapan dilakukan oleh Tim Polsek Tempuling, setelah menerima laporan pembunuhan Fitri.
Kapolres Inhil AKBP Budi Setiawan mengatakan pelaku bernama Riski Saputra alias Acok ditangkap pada Kamis, 4 Juli 2024, dini hari.
BACA JUGA: Pemuda di Inhil Dibunuh Secara Brutal di Depan Ibu Kandung
“Setelah ditangkap, pelaku mengakui telah melakukan pembunuhan tersebut menggunakan badik,” kata AKBP Budi Setiawan, Kamis (4/7).
Saat ini, tersangka Acok telah diamankan di Polsek Tempuling untuk proses penyidikan lebih lanjut.
BACA JUGA: Tampang Pria yang Aniaya dan Nyaris Cabuli Santriwati di Inhil
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk baju dan celana yang dipakai pelaku saat kejadian, serta badik yang digunakan untuk membunuh Fitri.
“Motif pelaku karena saat itu sedang mabuk. Dia melakukan penyerangan secara acak,” beber Budi.
Akibat perbuatan itu, Riski Saputra alias Acok disangkakan dengan Pasal 338 Jo Pasal 354 ayat (1) dan (2) Jo Pasal 353 ayat (2) dan (3) Jo Pasal 351 ayat (2) dan (3) KUHPidana.
Peristiwa tragis ini terjadi di Jalan Bandara, Kelurahan Sungai Salak, Kecamatan Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, pada Rabu, 3 Juli 2024 malam.
Saat itu, Fitri yang dibawa oleh orang tuanya tengah dalam perjalanan pulang menggunakan sepeda motor.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba seorang pria tidak dikenal yang menggunakan kaus merah maroon dan celana jins hitam muncul dari pinggir jalan.
Pria tersebut langsung menikam Fitri yang berada di posisi depan motor. Akibat ditikam oleh pelaku, Fitri mengalami luka tusukan di dada sebelah kanan.
Melihat Fitri terluka, kedua orang tuanya langsung membawa anak itu ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
Namun, nyawa balita itu tidak terselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan akibat pendarahan hebat. (mcr36/jpnn)
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Rizki Ganda Marito