jpnn.com, DENPASAR - Pelaku pembunuhan Dwi Farica Lestari belum juga terungkap. Padahal kasus ini sudah lebih dari tiga pekan.
Dwi Farica Lestari, perempuan 24 tahun itu sebelumnya ditemukan tewas bersimbah darah dan tanpa busana di salah satu home stay di Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, Denpasa, Bali pada Jumat, 15 Januari 2021 lalu.
BACA JUGA: Pembunuh Dwi Farica Lestari Masih Bebas Berkeliaran
Kendati demikian, Polresta Denpasar tetap berupaya memburu keberadaan pelaku.
Sejumlah lokasi yang dicurigai sebagai tempat persembunyian pelaku telah didatangi. Hasilnya masih nihil.
BACA JUGA: Brigadir KR Tembak Kepala Deki Susanto, Mabes Polri: Sudah Ditahan
Terkait hal ini, Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Dewa Anom Danujaya mengaku jika kejadian yang dialami wanita asal Subang, Jawa Barat itu masih terus didalami.
"Sabar, ya, nanti kami sampaikan jika ada perkembangan terbaru," terangnya, Senin (8/2).
BACA JUGA: Tol Cipali dari Cirebon ke Jakarta Tidak Bisa Dilewati
Sementara itu, sebelumnya, Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi menjelaskan jika kasus pembunuhan itu sudah menjadi atensi khusus dari Polresta Denpasar.
Bahkan pembunuhan itu masuk dalam salah satu kasus menonjol yang terjadi beberapa waktu belakangan ini.
"Pimpinan (Kapolresta Denpasar) selalu menyebut ada dua kasus kriminalitas menonjol yang belum terungkap saat apel pagi. Salah satunya kasus pembunuhan itu," kata Sukadi.
Lalu, sebelumnya, pada Kamis (21/1) lalu, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menerangkan jika ada beberapa fakta yang ditemukan di TKP. Salah satunya adalah ditemukannya alat kontrasepsi di kamar yang menjadi lokasi korban dihabisi.
Kombes Jansen juga membenarkan jika korban diduga kuat terlibat dalam prostitusi online.
Dugaan itu diperkuat dengan adanya empat orang yang bertemu korban malam itu. Sedangkan orang kelima diduga kuat sebagai pelaku yang menghabisi nyawa korban.
"Kami sudah ambil keterangan dari keempat orang itu," ujarnya.
Selain itu, kepolisian juga memeriksa chat (percakapan) dari beberapa saksi dengan korban. Sementara HP korban sendiri tidak ditemukan di lokasi kejadian.
"Kami selalu bersama polda untuk menekan kemungkinan protitusi online seperti ini," tandas Jansen. (rb/mar/yor/mus/JPR)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti