Pembunuhan Sadis di Sungai Andai Terungkap, Pelaku Ternyata Heriyadi, Tuh Orangnya

Rabu, 31 Maret 2021 – 20:15 WIB
Pelaku menutupi mukanya ketika dihadirkan di gelar kasus di Polsek Banjarmasin Utara, kemarin. FOTO: MAULANA/RADAR BANJARMASIN

jpnn.com, BANJARMASIN - Polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus pembunuhan sadis terhadap Mahdoni Maulana, 23, yang jasadnya ditemukan di Sungai Andai pada Minggu (28/3) dini hari.

Pelakunya adalah Heriyadi alias Ucup, 21, warga Jalan Padat Karya Kompleks Keruwing III. Dia seorang wakar alias penjaga malam di lokasi kejadian.

BACA JUGA: Pemuda Berusia 26 Tahun Berbuat Nekat di Rumah, Warga Banjarbaru Langsung Geger

Perut dan dada kanan korban mengalami pendarahan parah akibat ditombak pelaku. Sempat kritis beberapa jam, akhirnya mengembuskan napas terakhir saat dirawat di Rumah Sakit Ansari Saleh.

"Sempat siuman setelah melewati masa krisis. Tetapi muntah-muntah, lalu dinyatakan dokter meninggal dunia. Sekitar jam 7 pagi," kata Kapolsek Banjarmasin Utara Kompol Indra Agung Putra Perdana, Selasa (30/3).

BACA JUGA: Pegawai Rumah Sakit Ini Histeris Lihat HP Nongol di Ventilasi Kamar Mandi, Begini Ceritanya

Kenapa Maulana sampai ditombak? Sungguh sepele, hanya karena teguran Ucup dicuekinya.

Ceritanya, seperti biasa, pelaku sedang berpatroli di kawasan itu. Di depan toko yang menjual pakaian muslim, korban sedang menelepon di tengah kegelapan.

BACA JUGA: Hamka Hamzah Ungkap Alasan Pamit dari Persita Tangerang

Curiga, pelaku meminta korban menjauh. Seruan tak digubris, pelaku marah. "Langsung dia serang saja. Tombak itu memang dibawanya berpatroli," tambah Indra.

Pelaku kemudian diringkus di rumahnya pada Minggu sore. Barang bukti berupa tombak juga disita.

Dihadirkan dalam rilis kasus kemarin, Ucup mengaku tak mengenal korban sama sekali. Ketika ia melintas, ia melihat korban sedang gelap-gelapan.

"Tidak bermaksud bertindak sesadis itu. Saya curiga saja, kenapa tak mencari tempat yang lebih terang. Tak jauh dari sana kan ada ritel. Dia juga teleponan sambil celingak-celinguk kanan kiri," kisahnya.

Di wilayahnya memang kerap terjadi pencurian. Dari tabung gas yang raib sampai pembobolan kios.

"Kalau sampai ada kecurian lagi, saya pula yang dituduh terlibat. Makanya saya menegur. Tetapi dia ngeyel, malah membuat saya emosi," tambahnya.

BACA JUGA: Lolos dari Hukuman Mati, Dua Sejoli Ini Tetap Divonis Penjara Seumur Hidup

Soal tombak itu, memang selama ini Ucup sudah biasa mempersenjatai diri. Dalihnya, risiko pekerjaannya tinggi. "Memang saya bawa tombak kalau jaga malam," tutupnya. (lan/fud/ema/prokal.co)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler