jpnn.com, JAKARTA - Rangkaian kegiatan EF 360 sudah memasuki puncaknya. Kompetisi yang telah berlangsung pada 9-11 Oktober 2019 lalu, diakhiri dengan sesi presentasi yang menantang para finalis untuk mempresentasikan rancangan bisnis yang mereka buat di hadapan para juri.
Diselenggarakan sebagai wadah untuk generasi muda Indonesia dalam mengembangkan ide kreatif, futuristik dan minat untuk berkolaborasi, EF 360 menyisihkan lima tim yang berasal dari SMA sederajat di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: English First Ditunjuk jadi Juri Duta Bahasa Nasional 2019
Para peserta yang berhasil lolos ke babak final yakni SMK Wisudha Karya Kudus, SMAN 4 Bogor, SMAN 4 Denpasar, SMAN 34 Jakarta, dan SMAN 1 Sidoarjo.
”Selain kualitas dari presentasi, para juri juga telah melihat performa yang ditunjukkan oleh peserta selama sesi workshop. Hal ini juga menjadi pertimbangan kami dalam memilih pemenang dari kompetisi EF 360," ujar Marketing Director EF English Centers for Kids & Teens Erditya Arfah.
BACA JUGA: Percayakan Kemampuan Bahasa Inggris Anak ke EF English First
Para juri yang terpilih untuk menilai performa para peserta saat menampilkan rancangan bisnisnya, adalah mereka yang memiliki kompetensi tinggi dalam bidang perancangan bisnis.
Sesi grand final diawali dengan presentasi dari SMK Wisudha Karya Kudus yang menampilkan inovasi berupa komik untuk belajar bahasa Inggris, kemudian dilanjutkan oleh SMAN 4 Bogor dan sukses menarik perhatian para juri melalui rancangan 3 in 1 board game yang menggabungkan pelajaran bahasa Inggris ke dalam bentuk permainan.
SMAN 34 Jakarta mendapat giliran ketiga dengan sebuah aplikasi inovatif untuk mempelajari bahasa Inggris, dan tim dari SMAN 1 Sidoarjo pun tidak mau kalah, mereka menampilkan rancangan konsep English Camp yang bertujuan untuk membantu anak-anak daerah dalam mendapatkan pelajaran bahasa Inggris.
Presentasi diakhiri oleh SMAN 4 Denpasar yang mempersembahkan sebuah konsep bisnis untuk melatih bahasa Inggris siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata.
Kompetisi berakhir dengan kemenangan dari SMAN 4 Bogor yang berhasil memukau dewan juri melalui sebuah board game kreatif dan memenuhi lima poin utama penilaian juri yakni, actionable, sustainable, measurable impact, feasibility, innovative, dan scalable.
Uniknya, board game tersebut juga memasukkan unsur budaya lokal di dalamnya seperti tokoh pewayangan terkenal Gatot Kaca yang tampil di kartu permainan yang mereka buat.
“Tim dari SMAN 4 Bogor berhasil meraih kemenangan gemilang dengan ide kreatif dan presentasi produk yang menyertakan unsur muatan lokal. Kami seluruh juri sangat terpukau dengan karya mereka,” jelas Elisabeth Maria, Regional Director EF English Center for Kids & Teens dalam sesi grand final kompetisi EF 360, di The Plaza Office Tower, Jakarta.
"Mereka memenangkan grand prize berupa beasiswa sebesar USD 22,000 di Hult International Business School, EF Global Office Tour ke Shanghai, serta kursus bahasa Inggris EF Frontrunner. Kami berharap, kompetisi ini bisa membantu generasi muda dalam menumbuhkan minatnya di bidang entrepreneurship, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya bahasa Inggris dalam persaingan global,” pungkas Elisabeth.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy