Pemenang Kontes Festival Anak Mendapat Beasiswa dan Bertemu Jokowi

Selasa, 06 Agustus 2019 – 18:02 WIB
Seorang bocah membawa Bendera Merah Putih di Sungai Kalianyar, Solo, Kamis, 17 Agustus 2017. Ilustrasi Foto: Arief Budiman/Radar Solo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kesempatan menarik bagi anak-anak Indonesia, terutama jenjang sekolah dasar hingga menengah. Dalam rangka menyambut bulan Kemerdekaan Indonesia ke-74 dan Hari Sumpah Pemuda ke-91, Harmoni Indonesia akan menggelar Kontes Festival Anak bertajuk “Aku Untuk Indonesia”.

Menurut ketua umum pelaksana Firdaus Ali, kegiatan itu merupakan komitmen Harmoni Indonesia turut berpartisipasi mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sebagai salah satu faktor terpenting untuk mewujudkan Indonesia Maju berdasarkan Visi Indonesia, dan ini sudah menjadi komitmen kuat Pemerintahan Jokowi-Amin 2020-2024.

Firdaus mengatakan, memasuki Era Industri 4.0 tidak bisa dipungkiri bahwa generasi muda Indonesia menghadapi pelbagai tantangan di depan mata. Mulai dari hoaks, maraknya paham-paham radikal yang berkembang, dan masih banyak lagi. Tentunya ini memerlukan penanganan remedial tersendiri.

“Dalam konteks inilah, Harmoni Indonesia berkomitmen membangunkan kembali semangat nasionalisme dan persatuan yang bermodalkan kapasitas kreatif, inovatif, dan eksploratif. Kami ajak generasi muda terus bersemangat menjaga persatuan, kerukunan, dan kebangsaan. Karena, itulah aset terbesar bangsa ini,” kata Firdaus di Jakarta, Selasa (6/8).

Adapun rangkaian kegiatan Kontes Festival Anak “Aku Untuk Indonesia” akan diselenggarakan dalam dua tahap. Tahap pertama, mulai Kamis (1-13 Agustus), yang melibatkan anak usia sekolah dasar (1-6).

BACA JUGA: Suci Andrini: Tak Punya Apa-apa untuk Menolong Seseorang? Kita Punya Darah yang Bisa Didonorkan

Sementara, tahap kedua menuju puncak acara 91 tahun Sumpah Pemuda pada hari Senin (28 Oktober 2019), yang melibatkan generasi muda hingga tingkat SLTA dengan cakupan wilayah seluruh Indonesia dan di luar negeri.

BACA JUGA: Berkat Plester Luka, Siswa Kharisma Bangsa Raih Emas di Level Dunia

Firdaus menambahkan, Kontes Festival Anak “Aku Untuk Indonesia” merupakan kompetisi sehat dan kreatif serta membangun untuk generasi muda masa depan Indonesia dengan tujuan utama meningkatkan jiwa nasionalisme, persatuan dan kerukunan pada generasi muda; mengembangkan motivasi dan cita-cita jangka panjang pada generasi muda.

“Membentuk forum komunikasi antara anak-anak usia di bawah 13 tahun dengan generasi yang lebih tua agar pola pikir anak-anak tersebut dapat diakomodir oleh generasi sebelumnya,” imbuhnya.

Dalam acara itu, peserta akan menggugah video berdurasi maksimum 30 detik dengan caption terbaik beserta hashtag #AkuUntukIndonesia ataupun mengirimkan berupa tulisan.

BACA JUGA: Harmoni Indonesia Gelar Festival Minang Bersatu 2019

Tiga (3) pemenang utama, tambah Firdaus, diharapkan dapat secara resmi diundang ke Istana Negara RI pada acara peringatan Hari Kemerdekaan RI pada Sabtu 17 Agustus 2019 untuk mendapatkan kesempatan beraudiensi dan membuat video singkat (vlog) dengan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana untuk diviralkan ke seluruh Indonesia untuk menyemangati anak-anak Indoesia.

Firdaus mengatakan, untuk tahap kedua, kegiatan berlanjut pada puncak peringatan 91 tahun Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2019 yang akan melibatkan masa generasi muda lebih banyak dan luas yang akan diselenggarakan dengan kegiatan bernyanyi lagu-lagu kebangsaan Indonesia serentak di dalam negeri maupun luar negeri.

“Tiga pemenang Kontes Festival Anak “Aku Untuk Indonesia” akan bertemu presiden pada momentum Peringatan 74 tahun Hari Kemerdekaan RI di Istana. Mereka juga mendapatkan beasiswa,” katanya.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto mengatakan, Harmoni Indonesia menjadi wahana yang tepat untuk merawat kebersamaan Indonesia. Dengan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, lagu-lagu nasional, Harmoni Indonesia mampu membangkitkan semangat nasionalisme penduduk Indonesia.

BACA JUGA: Pilkada Terburuk di DKI Jakarta, Jangan Sampai Menular

Menurut Sidarto, merawat persatuan dan kesatuan bangsa sangat berat. Apalagi saat ini ada beberapa daerah yang ingin melepaskan diri. Selain itu ada juga kelompok yang menggunakan isu SARA dan ujaran kebencian (hoaks) sebagai amunisi merusak persatuan bangsa.

“Diperlukan upaya yang terus menerus untuk merawat persatuan dan kesatuan bangsa. Terutama bagi generasi milenial yang rasa nasionalismenya mulai pudar,” pungkasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelorakan Asian Games 2018 dengan Harmoni Indonesia


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler