jpnn.com, JAKARTA - Langkah Polda Metro Jaya memeriksa sejumlah petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno bisa jadi justru menguntungkan bagi duet usungan Koalisi Indonesia Adil Makmur itu di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Menurut pengamat politik Ziyad Falahi, jika nama-nama dari kubu Prabowo - Sandi terbukti sebagai korban kebohongan Ratna Sarumpaet maka hal itu bisa menjadi insentif elektoral.
Ziyad mengatakan, jika terbukti kubu Prabowo - Sandi menjadi korban dusta Ratna maka masyarakat akan bersimpati. Apalagi jika dalam proses pemeriksaan ada dugaan penyalahgunaan kekuasaan, maka publik akan makin bersimpati pada duet politikus Gerindra itu.
BACA JUGA: Polri Akui Ada Anggotanya Datangi Kantor Pemuda Muhammadiyah
"Jadi, segala kemungkinan bisa terjadi. Misalnya jika abuse of power, justru suara pasangan calon presiden nomor 2 bisa naik," ujar Ziyad, Kamis (18/10).
Namun, direktur Pusat Kajian Survei Opini Publik itu juga melihat adanya kemungkinan pemeriksaan terhadap Amien Rais dan kawan-kawan berpotensi semakin meningkatkan elektabilitas pasangan Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin. Apalagi jika sampai Ratna berdusta atas dasar skenario kubu Prabowo - Sandi, maka elektabilitas duet usungan Gerindra, PKS, PAN dan Partai Demokrat itu bakal tergerus.
BACA JUGA: Pesan Prabowo Subianto untuk Pendukung Gerakan Rabu Biru
"Intinya, jika Amien (dan sejumlah nama lain yang diperiksa sebagai saksi) bersalah secara hukum, tentu elektabilitas Prabowo-Sandi bisa berkurang," kata Ziyad.
Untuk diketahui, Polda Metro Jaya telah memeriksa beberapa nama dari kubu Prabowo - Sandi sebagai saksi kasus Ratna. Antara lain Amien Rais, Dahnil Anzar Simanjuntak dan Nanik S Deyang.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Inikah Penyebab Prabowo Terkesan tak Banyak Turun Kampanye?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cuitan Andi Arief Mewakili Keresahan Pendukung Prabowo?
Redaktur & Reporter : Ken Girsang