jpnn.com - JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan, perlu adanya kesepakatan baru antara DPR dan pemerintah mengenai asumsi pertumbuhan ekonomi di tahun 2014 yang lebih realistis dengan mempertimbangkan situasi terkini, di mana kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
"Mencermati berbagai perkembangan perekonomian global dan domestik serta analisis outlook satu tahun ke depan, target pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan dalam APBN-P 2013 sebesar 6,4 persen perlu dikoreksi ke bawah, dan perlu kerja keras serta langkah-langkah kebijakan penyesuaian untuk mencapainya," kata Chatib Basri, dalam Rapat Paripurna DPR, di gedung Nusantara I, Selasa (27/8).
BACA JUGA: Rizal Ramli: SBY Tinggalkan Bom Waktu Quatro Deficit
Dijelaskannya, pertumbuhan ekonomi dalam negeri di tahun 2014 mendatang masih akan dipengaruhi kondisi global yang masih belum menentu. Hal ini disebabkan masih berlarut-larutnya penyelesaian krisis di kawasan Eropa.
"Dalam sistem ekonomi terbuka yang dianut Indonesia, pertumbuhan ekonomi nasional tentunya tidak lepas dari dinamika perkembangan ekonomi global," kata mantan Kepala BKPM itu.
BACA JUGA: Indonesia Terancam Krisis Perumahan
Ditambahkannya, harga komoditas dunia juga masih belum tinggi. Sehingga, ekspor, meskipun diperkirakan lebih tinggi dari 2013, belum cukup kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi, yang pada gilirannya akan mengurangi kecepatan pertumbuhan permintaan domestik.
"Perekonomian dunia pada 2014 diperkirakan masih belum kuat, yaitu tumbuh 3,5 persen , lebih rendah bila dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 3,8 persen," ungkap Chatib.Basri.(fas/jpnn)
BACA JUGA: 3 Perusahaan Pelat Merah Raih The Best BUMN
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mandatory Biofuel Tekan Impor Migas
Redaktur : Tim Redaksi