jpnn.com, JAKARTA - Menko Perekonomian Darmin Nasution menyatakan bahwa perkembangan ekonomi, pengurangan kemiskinan dalam sepuluh tahun ini makin baik. Bahkan, ketimpangan ekonomi pun berkurang.
"Kalau bicara di dunia internasional, pertumbuhan ekonomi kita bagus," ujar Darmin saat menjadi narasumber dalam Simposium Nasional Sistem Perekonomian Untuk Mewujudkan Keadilan Sosial Sesuai Dengan UUD NRI Tahun 1945 yang oleh MPR di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (12/7).
BACA JUGA: Ketua MPR: Pendidikan Berkualitas Dimulai dari Kesejahteraan Guru
Darmin menambahkan, pemerintah akan terus menambah kebijakan-kebijakan yang sudah ada. Menurut dia, pemerintahan saat ini mulai melakukan pembangunan atau memperbaiki kesejahteraan rakyat dengan menghapus subsidi dan mengalihkannya untuk pembangunan infrastruktur, sosial dan pendidikan.
Untuk meningkatkan kesejahteraan tersebut maka diperlukan adanya pemihakan. Yang pertama, langkah pemihakan pemerintah adalah melalui reforma agraria.
BACA JUGA: Menko Darmin: Presiden Tinggal Memilih
"Reforma agraria yang akan dilakukan adalah resdistribusi, akses, dan sertifikasi lahan," ungkapnya.
Langkah itu perlu dilakukan sebab 56 persen petani hanya menguasai 0,5 hektar. Hanya saja, upaya reforma agraria memang tak mudah karena Indonesia sudah terlambat 70 tahun. "Meski demikian harus kita selesaikan," paparnya.
BACA JUGA: Wakil Ketua MPR: Pendidikan Kita Mengajarkan yang Utuh
Kedua, pemerintah akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Saat ini alokasi dana pendidikan dalam APBN sudah di atas 20 persen.
Namun, hal itu memang belum menyambung dengan dunia usaha. “Sehingga pemerintah merumuskan pendidikan dan pelatihan," ucap seraya menambahkan, masalahnya di sini adalah kekurangan guru.
Ketiga, pemerintah akan mengembangkan kesempatan berusaha dan bekerja. "Kita agak fokus pada retail," ungkapnya.
Aturan yang akan dipersiapkan adalah mengenai berapa persen kepemilikan mini market dari pemilik aslinya. "Supaya kesempatan orang berusaha terbuka," ujarnya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat: Darmin Nasution dan Sri Mulyani Cukup Sampai di Sini
Redaktur : Tim Redaksi