"Presiden mengatakan, sisa dua tahun ini akan memberikan perhatian penuh pada masyarakat Madura yang mungkin jarang tersentuh," kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj setelah pertemuan. Perhatian tersebut, misalnya dalam urusan kesejahteraan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
Said mengatakan, pihaknya sepakat dengan presiden bahwa peristiwa yang terjadi Sampang tersebut merupakan kasus kriminal murni. Termasuk juga bukan merupakan perbedaan antara NU dan Syiah. "Itu kriminal murni, karena dakwah tidak dibenarkan kalau sampai harus saling melukai, apalagi saling bunuh," katanya.
PBNU meminta presiden memberikan instruksi kepada aparat penegak hukum agar bertindak tegas dalam kasus tersebut. Namun langkah dari aparat, yakni kepolisian, juga harus tetap sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Dalam kesempatan itu, Said juga menolak jika penyerangan tersebut mengatasnamakan NU. Meski dalam kenyataannya, terdapat beberapa mazhab yang berbeda. "Tapi NU tidak pernah menolerir kekerasan dengan alasan apapun," katanya.
Menurutnya, ajakan untuk berubah ada metodenya tersendiri. Misalnya melalui dakwah dan diskusi yang bermartabat. (fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Bersihkan Toilet Bandara
Redaktur : Tim Redaksi