Pemerintah Bantah Ada Surya Paloh di Balik Deal Sonangol dan Pertamina

Rabu, 03 Desember 2014 – 22:59 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto membantah adanya peran Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam kerjasama Pertamina dengan Sonangol EP sebagai pemasok sebagian kebutuhan minyak Indonesia.

Menurutnya kerjasama itu terjadi karena kerjasama antarpemerintah. "Enggak itu ada pada dasarnya. Karena ini G to G, Indonesia dan Angola, ke bawahnya ada bussines to bussines, antara Sonangol dan Pertamina," ujar Andi di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu, (3/12).

BACA JUGA: Kaji Penurunan Pajak Kendaraan Bermotor Hingga 65 Persen

Menurutnya, Presiden memang menginginkan ada sumber alternatif energi. Semua kemungkinan sumber terbuka termasuk dengan Angola. Saat ini, ujarnya, masih dalam proses kerjasama antara dua BUMN tersebut. Menurutnya, akan dicari negara lain juga sebagai sumber alternatif.

Jika membeli pada Sonangol, Andi mengklaim pemerintah akan menghemat sekitar Rp 11 triliun sampai Rp 15 triliun. "Dilihat aja nanti kedua BUMN ini Sonangol dan Pertamina lakukan kerja samanya. Kalau saya ditanya, siapa saja yang dilibatkan, dan siapa tradernya, tidak ada satu pun yang bisa jawab karena antara Pertamina dan Sonangol lagi berunding. Saya tidak tahu isunya dari mana, kemudian ada kekhawatiran a,b, c dan membawa nama Surya Paloh," tegas Andi.

BACA JUGA: Kelola Blok Mahakam, Yakin Peringkat Pertamina Terkerek

Sebelumnya diberitakan bahwa Surya Paloh adalah pembisik utama nama Sonangol EP ke telinga Jokowi. Pendiri Partai Nasdem ini juga tak menampiknya. Ia mengakui menyarankan Presiden Jokowi agar Pertamina bekerjasama dengan Sonangol. Menurutnya itu bertujuan membantu pemerintah baru agar bisa menghemat dari impor minyak dan bahan bakar minyak (BBM). 

Maklum, selama ini Pertamina mengimpor minyak melalui pihak ketiga atau trader alias tidak membeli minyak langsung ke produsennya. Akibatnya impor minyak jadi mahal dan memberatkan negara. Surya yakin jika Indonesia membeli langsung ke produsen, biaya impor bisa ditekan.

BACA JUGA: PLTU Jatigede 2x55 MW Dibangun Awal Tahun Nanti

Namun, kendati melibatkan PT Surya Energi Raya, perusahaan minyak milik Surya Paloh dalam mempertemukan Pertamina dan Sonangol, Surya Paloh membantah dirinya memiliki kepentingan bisnis dalam impor minyak Angola.

Sebagai catatan, Grup Sonangol adalah kongsi lama Surya Paloh. Tahun 2009, Surya Energi mendapat pinjaman modal dari China Sonangol International Holding Ltd. Anak usaha Sonangol EP tersebut menyuntikkan dana 200 juta dollar AS ke Surya Energi untuk menggarap Blok Cepu.

Surya Energi adalah pemilik 75 persen saham PT Asri Darma Sejahtera. Sementara 25 persen saham perusahaan ini  dikuasai oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa  Timur. Asri Darma inilah yang memboyong 4,5 persen saham blok minyak jumbo di Cepu. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Poros Maritim Diminati Asia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler