jpnn.com - JAKARTA - Meski situasi politik dan keamanan Thailand terus menanas menyusul kudeta militer, Kementerian Luar Negeri belum berencana memulangkan warga negara Indonesia di sana.
"Hingga saat ini belum ada rencana untuk evakuasi WNI, karena memang keadaannya tidak mengharuskan demikian dalam keadaan lazim biasanya ada. Tapi sejauh ini belum," ujar Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, (2/6).
BACA JUGA: Dikabarkan Mengandung Babi, Arab Saudi Tarik Cokelat Cadbury
Indonesia, kata Marty, juga prihatin terhadap situasi politik dan demokrasi di Thailand. Pemerintah, sambungnya, sangat berharap keadaan di Thailand segera membaik.
"Pengambilan kekuasaan melalui kudeta adalah sesuatu yang tidak ingin kita lihat. Ini jelas merupakan satu kemunduran bagi konsep demokrasi di Thailand. Kita harap bisa segera berakhir situasi di sana," ungkap Marty.
BACA JUGA: UFO Terekam Melintasi Kota London
Sebelumnya diberitakan, angkatan Bersenjata Thailand sejak Selasa 20 Mei 2014 memberlakukan situasi darurat militer di seluruh wilayah kerajaan yang dicengkeram krisis untuk memulihkan ketertiban setelah beberapa bulan protes-protes anti-pemerintah menyebabkan 28 orang tewas dan melukai ratusan lainnya.
Kerusuhan politik ini sendiri terjadi di Thailand sejak November 2013 lalu. Kaum oposisi mendesak Yingluck Shinawatra, PM saat itu, mundur karena mencoba meloloskan RUU Amnesti yang berpotensi membebaskan kakaknya, mantan PM Thaksin Shinawatra, dari jeratan kasus korupsi. Thaksin kini bersembunyi di Dubai, Uni Emirat Arab. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Bar di Nigeria Dibom, 14 Tewas
BACA ARTIKEL LAINNYA... Udara Panas Jepang Cabut Dua Nyawa
Redaktur : Tim Redaksi