Pemerintah Belum Tentukan Sikap, Dua BUMN ini Siap Maju

Jumat, 15 April 2016 – 09:48 WIB
Ilustrasi

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah hingga saat ini belum memutuskan berapa besaran divestasi yang akan diajukan kepada PT Freeport Indonesia untuk bisa membeli 10,64 persen saham perusahaan tambang, yang belokasi di Papua.

Padahal, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui dua perseroan di sektor pertambangan, yakni PT Aneka Tambang (Antam) dan PT Indonesia Asahan Alumuniun (Inalum) telah siap jika pemerintah melimpahkan tugas membeli 10,64 persen saham Freeport kepada keduanya.

BACA JUGA: Mobil Murah jadi Pilihan, Ini yang Laris

"Konsorsium ini (Antam dan Inalum) tujuannya itu untuk investasi dan kapasitas investasi (pembelian saham Freeport) yang akan dilakukan kedua perusahaan ini cukup besar," ujar Direktur Utama Antam Teddy Badrudzaman, di Gedung BUMN Jakarta, Kamis (14/3).

Teddy mengatakan, meski salah satu dari konsorsium ini mengalami pelemahan kinerja, dia tetap yakin pembelian saham Freeport bisa dilakukan. Pasalnya, perusahaan BUMN lain di sektor pertambangan akan siap mendorong dan mendukung.

BACA JUGA: Ekonomi Lesu, Mobil Murah Berjaya

"Sinergi pendanaan ada, justru tujuan digabungkannya BUMN pertambangan ini untuk menguasai saham izin usaha pertambangan," terang Teddy.

Sebelumnya, PT Freeport Indonesia menyampaikan nilai divestasi 10,64 persen dari saham Freeport sebesar USD1,7 miliar. Angka ini dinilai pemerintah masih terlalu besar. (chi/jpnn)

BACA JUGA: Geber Pariwisata dengan Siapkan 10 "Bali Baru"

BACA ARTIKEL LAINNYA... KABAR BAIK, Indonesia Segera Salip Malaysia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler