JAKARTA-- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa memberi sinyal akan menyetujui Pertamina untuk menaikkan harga LPG 12 kilogram (kg). "Kita harus naikkan, karena beban Pertamina sudah sangat berat," ujar Hatta di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (25/2).
Meski begitu, pihaknya berjanji akan mempertimbangkan segala aspek dalam memutuskan naik atau tidaknya harga LPG 12 kg. "Kita sedang kaji secara hati-hati. Banyak hal yang dilihat," jelas Hatta.
Menurut Hatta, terlalu dekatnya jangka waktu kenaikan harga LPG 12 kg dengan kenaikan tarif tenaga listrik (TTL), juga harus diperhatikan. Agar nantinya, tidak terlalu membebani masyarakat. Karena dikhawatirkan, daya beli masyarakat akan terpengaruh oleh rentetan kenaikan TTL dan LPG 12 kg.
"Kita harus lihat juga kenaikan listrik, dampak inflasi terhadap daya beli masyarakat. Kita hitung enggak asal saja," tuturnya.
Selain itu, potensi semakin membengkaknya subsidi akibat migrasi pengguna LPG 12 kg ke LPG 3 kg juga akan diperhitungkan untuk menghindari kerugian, yang bisa saja lebih besar.
"Juga disparitas (harga) elpiji 12 kg dan 3 kg terlalu jauh. Apakah semua nantinya enggak nyerbu LPG 3 kg? Kalau semua serbu 3 kg, subsidi akan semakin bengkak," pungkas Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini. (chi/jpnn)
Meski begitu, pihaknya berjanji akan mempertimbangkan segala aspek dalam memutuskan naik atau tidaknya harga LPG 12 kg. "Kita sedang kaji secara hati-hati. Banyak hal yang dilihat," jelas Hatta.
Menurut Hatta, terlalu dekatnya jangka waktu kenaikan harga LPG 12 kg dengan kenaikan tarif tenaga listrik (TTL), juga harus diperhatikan. Agar nantinya, tidak terlalu membebani masyarakat. Karena dikhawatirkan, daya beli masyarakat akan terpengaruh oleh rentetan kenaikan TTL dan LPG 12 kg.
"Kita harus lihat juga kenaikan listrik, dampak inflasi terhadap daya beli masyarakat. Kita hitung enggak asal saja," tuturnya.
Selain itu, potensi semakin membengkaknya subsidi akibat migrasi pengguna LPG 12 kg ke LPG 3 kg juga akan diperhitungkan untuk menghindari kerugian, yang bisa saja lebih besar.
"Juga disparitas (harga) elpiji 12 kg dan 3 kg terlalu jauh. Apakah semua nantinya enggak nyerbu LPG 3 kg? Kalau semua serbu 3 kg, subsidi akan semakin bengkak," pungkas Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rupiah jadi Korban Spekulan Asing
Redaktur : Tim Redaksi