JAKARTA--Menteri Keuangan Agus Martowardjojo tetap bertahan memilih opsi pertama dalam pembahasan subsidi energi antara Badan Anggaran DPR RI dengan pemerintah. Alasannya, harga ICP semakin tidak terkendali dan akan membahayakan ekonomi Indonesia.
"Kami mengusulkan dalam pembahasan ini, yang diperdalam adalah opsi satu (kenaikan harga BBM Rp 1500 - 2000). Yang opsi dua hanya bayangan saja," kata Menkeu dalam raker Banggar, Senin (26/3).
Dasar pemerintah memilih opsi satu, lanjutnya, karena jika DPR tetap memilih opsi dua, maka defisit anggaran bisa lebih dari tiga persen. Di samping melanggar undang-undang.
"Kami meminta dukungan DPR agar kita tetap dipercaya investor, APBN tetap sehat, kita juga bisa menyiapkan BBM yang berkualitas baik," tuturnya.
Ditambahkan Menteri ESDM Jero Wacik, saat ini harga ICP per barelnya sudah diposisi USD 128. Padahal pada Januari harga ICP USD 115 dan Februari USD122. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 524 Pemda Ditatar Soal Reformasi Birokrasi
Redaktur : Tim Redaksi