Pemerintah Cicil Pembiayaan LRT Rp 2 Triliun

Kamis, 12 Januari 2017 – 08:07 WIB
Menteri Koordinator Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan. Foto: JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Teka-teki pembiayaan dua proyek light rail train (LRT) menemukan titik terang.

Pemerintah berjanji menandatangani perjanjian kontrak untuk kedua proyek pada Januari 2017.

BACA JUGA: LRT Diharapkan Bawa Solusi untuk Warga Bodebek

Namun, tahun ini, pemerintah baru bisa memberikan dana Rp 1 triliun untuk masing-masing proyek.

Menteri Koordinator Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah belum menentukan sumber dana untuk pembiayaan proyek tersebut.

BACA JUGA: Menhub: Kami Sudah Berikan Surat Jaminan

’’Pendanaan harus dilihat, apakah bisa sukuk atau sumber lainnya, karena masih diperhitungkan Kemenkeu. Minggu depan, hasilnya lebih jelas,’’ terangnya setelah rakor pembiayaan LRT di Jakarta, Rabu (11/1).

Menurut dia, skema pembiayaan itu masih mempunyai ruang napas yang cukup luas.

BACA JUGA: LRT Cawang-Cibubur Siap Beroperasi Maret 2019

Sebab, pihaknya hanya membicarakan alokasi pembiayaan untuk 2018 dan 2019. Tahun ini, penanaman modal negara (PMN) untuk proyek LRT sudah ditentukan, yaitu Rp 2 triliun.

Total dana tersebut dibagi menjadi Rp 1 triliun per proyek.

’’Yang jelas, progresnya tidak bermasalah. Saya yakin dua LRT bisa beroperasi sesuai target,’’ ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, pihaknya sedang menaksir nilai kontrak final kedua proyek.

Terutama proyek LRT Jakarta–Bogor yang belum memperoleh angka dari pihak konsultan.

Sementara, nilai proyek LRT Jakarta ditaksir Rp 23,5 triliun dan nilai LRT Palembang Rp 11,4 triliun.

’’Dalam pembicaraan dengan Waskita Karya (BUMN yang mengerjakan LRT Palembang) dan Adhi Karya (perusahaan negara yang mengerjakan LRT Jakarta), kami sudah mencapai tahap final untuk menandatangani kontrak bulan ini. Untuk pembiayaan, memang kewenangan Kemenkeu,’’ jelasnya.

Namun, pertanyaan muncul saat pemerintah hanya mengalokasikan Rp 1 triliun tahun ini.

Artinya, untuk proyek LRT Palembang yang ditaksir mencapai Rp 11 triliun, pemerintah harus mencari tambahan anggaran Rp 10 triliun.

Budi menuturkan, beban diangsur selama masa pembangunan. Padahal, pembangunan proyek ASEAN Games ditargetkan selesai pada 2018.

Selain itu, tanggungan Rp 22,5 triliun harus diselesaikan hingga 2019 sesuai target pengoperasian LRT Jakarta.

Meski baru memperoleh Rp 1 triliun, Dirut PT Adhi Karya Budi Harto terus berkomitmen merealisasikan proyek sesuai jadwal.

Tahun ini, pihaknya mengalokasikan Rp 7 triliun untuk pembangunan kereta ringan tersebut.

Alokasi itu ditargetkan merampungkan 40 persen dari pengerjaan fisik.

’’Soal pembiayaan kan berupa APBN yang diangsur. Berapa lama angsurannya, kami belum tahu,’’ tuturnya. (bil/c18)

BACA ARTIKEL LAINNYA... LRT Cawang-Cibubur Siap Beroperasi Maret 2019


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Lrt  

Terpopuler