Pemerintah dan Oposisi Harus Sama Kuat

Jumat, 08 Mei 2009 – 19:52 WIB
JAKARTA - Anggota Dewan Kehormatan Partai Golkar, Siswono Yudohusodo menegaskan keberhasilan  demokrasi di banyak negara ditentukan oleh pemerintahan yang kuat dan oposisi yang kuat pula.
 
"Kuat dalam pengertian memiliki gagasan yang unggul dan original, kemampuan  mengelola negara yang andal serta moral dan etika yang baik," kata Siswono Yudohusodo, dalam dialog tentang penguatan NKRI, di Gedung Lemhanas Jakarta, Jumat (8/5).
 
Menurut Siswono, dari berbagai literatur dan pengalaman, disebutkan bahwa tugas pemerintah adalah "to show the way" menunjukkan jalan bagi perkembangan negaraBarangkali prinsip inilah yang ditanamkan oleh Deng Xiao Ping dimasa lalu hingga China berkembang menjadi salah satu negara yang disegani dunia.
 
Pengalaman serupa juga dialami oleh Afrika Selatan

BACA JUGA: PAN Diobok-obok Tokohnya Sendiri

"Betapa besar manfaat bagi kemajuan Afrika Selatan hari ini dari arah yang ditunjukkan Nelson Mandela di masa lalu
Dan betapa merosotnya Zimbabwe sekarang dengan arah yang ditunjukkan Mugabe di masa lalu," imbuh Siswono.
 
Mantan Menteri Perumahan Rakyat era Soeharto itu yakin, dengan pemerintah dan oposisi yang kuat, rakyat menjadi mantap dan optimistis mengenai masa depanmya

BACA JUGA: JK-Wiranto Terus Menuai Dukungan

Karena itu, jika terjadi kekeliruan dari salah satu pihak, rakyat memiliki pilihan yang meyakinkan pada pemilu berikutnya.
 
Bagi tokoh-tokoh pemerintah, kritik oposisi adalah cambuk untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan negara
Oposisi yang kuat dan efektif dalam mengawasi jalannya pemerintahan adalah suatu kebutuhan karena kekuasaan tanpa pengawasan yang efektif akan cenderung korup, tegasnya.
 
"Hadirnya pemerintahan dan oposisi yang kuat di negara demokratis akan menciptakan kemantapan sistem dan kemantapan rakyat akan masa depannya; sesuatu yang dibutuhkan negara untuk membangun masa depan bersama yang lebih baik," imbuh Siswono.
 
Dengan segala kemajuan yang telah diraih di bidang politik utamanya demokratisasi, negara Indonesia selama reformasi memang belum memiliki pemerintahan yang kuat maupun oposisi yang kuat.
 
"Kita berharap melalui pemilu dan Pilpres akan dapat terbentuk pemerintahan yang kuat bersama DPR yang amanah dan bersih serta oposisi yang baik," katanya.
 
Dalam kaitan tumbuhnya oposisi, Siswono mengemukakan, negara perlu berterima kasih kepada PDI Perjuangan yang tahun 2004 secara resmi menyatakan diri sebagai oposisi, suatu tradisi baru yang positif di negara demokrasi.
 
"Setiap partai politik memang harus siap menjadi partai pemerintah, memimpin pemerintah dan siap menjadi partai oposisi," katanya.
 
Terkait koalisi, Siswono mengatakan, idealnya untuk membangun pemerintahan yang kuat, dengan dukungan parlemen, tiga partai terbesar dapat berkoalisi membentuk pemerintahan yang secara jumlah kursi di parlemen telah melampaui 50 persen.
 
"Paling tidak dua partai terbesar membantuk pemerintahan didukung 3-4 partai yang meraih 2,5 persen hingga 9 persen," katanya

BACA JUGA: Parpol Kongsi Demokrat Pasrah dengan Keputusan SBY

(fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPRN Bingung Tentukan Koalisi Pilpres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler