jpnn.com - JAKARTA -- Forum Honorer Indonesia (FHI) menuding pemerintah tidak adil dalam penetapan kelulusan honorer kategori dua (K2). Pemerintah juga dinilai telah mengabaikan pengabdian kerja tenaga honorer yang usia kritis dan sudah lama mengabdi.
"Hasil pengumumannya sangat jauh dari harapan kami. Pemerintah nampaknya lebih memproritaskan tenaga honorer muda dan terkesan kurang memberikan ruang bagi tenaga honorer yang sudah lama mengabdi," kata Ketua Dewan Pembina FHI Hasbi dalam siaran pers yang dikirimkan ke JPNN, Rabu (12/2).
BACA JUGA: Pengacara: Atut tak Pernah Atur Proyek
FHI menyayangkan daftar tenaga honorer yang diumukan lolos menjadi CPNS tidak dicantumkan secara detail data-data tenaga honorer. Sebut saja SK pengangkatan, tanggal lahir, unit kerja, dan lain-lain.
"FHI akan melaporkan Panselnas dan pemerintah ke pihak yang berwajib dan ke Komisi II DPR RI, serta lembaga terkait jika ditemukan penyimpangan dalam proses seleksi dan pengumuman kelulusan K2," tegasnya.
BACA JUGA: KPK Periksa Andi Mallarangeng dan Teuku Bagus
Hasbi berharap seluruh tenaga honorer, Korwil/Korda, anggota dan organisasi yang mendukung perjuangan FHI untuk mengumpulkan data dan bukti- bukti temuan di lapangan pada daerah masing-masing ke tim advokasi FHI Pusat untuk disampaikan secara resmi kepada pihak-pihak terkait. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Alasan Tolak Umumkan Kelulusan CPNS Dinilai Aneh
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Doakan Karir Politik Gita Wirjawan Sukses
Redaktur : Tim Redaksi